Dikbudpar Jatim Gelar Festival Nasional Budaya Panji di Kediri

Tari Topeng Losari yang ditampilkan di kegiatan festifal budaya yang digelar Dikbudpar jawa Timur di Kediri. FOTO : WAHYU NUR YAHYA
Tari Topeng Losari yang ditampilkan di kegiatan festival budaya yang digelar Dikbudpar Jawa Timur di Kediri.
FOTO : WAHYU NUR YAHYA

tegas.co., KEDIRI, JATIM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur serta Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menyelenggarakan Festival Nasional Budaya Panji Tahun 2017 yang bertempat di Kabupaten Kediri. Acara dilangsungkan di kompleks Simpang Lima Gumul (SLG) Kediri dan beberapa tempat lain di wilayah Kabupaten dan Kota Kediri, sejak tanggal 16 Juli hingga 22 Juli 2017.

Dalam festival budaya tersebut salah satu yang menjadi perhatian adalah tari Topeng Losari. Tari  tersebut ditarikan Sanggar Seni Tari Topeng Purwa Kencana Pimpinan Nani Dewi Sawitri Desa Astanalanggar Losari, Kabupaten Cirebon.

“Tari topeng ini yang menjadi perhatian banyak warga yang datang memadati lokasi kegiatan festival. Karenanya tari ini menggambarkan tentang media ritual pendekatan kepada Tuhan,” ujar Nur Anani salah satu panitia kepada awak media ini, Kamis malam (20/7).

Menurut Nur Anani, tari topeng losari sendiri merupakan salah satu tarian topeng bergaya Cirebon. Namun, Topeng Losari ini lebih mengedepankan penokohan dari cerita Panji. Biasanya, tari topeng lainnya di wilayah Cirebon lebih mengedepankan watak perkembangan sifat manusia yang menjurus ke nilai filosis.

“Topeng Losari ini sendiri disempurnakan sekitar 400 tahun lalu oleh Pangeran Angkawijaya. Nur Anani M Irman, generasi ke tujuh Topeng Losari menjelaskan, Tari topeng ini berasal dari para wali untuk menyebarkan agama Islam,” katanya.

Ditambahkan, terdapat beberapa perbedaan tari Topeng Losari dengan Tari topeng gaya Cirebon lainnya. Diantaranya ada tiga gerakan khas tari Topeng Losari, yaitu gerak Galeyong, Pasang Naga Seser atau Kuda-kuda menyamping lebar yang menyerupai sikap Kathakali di India. Dan terakhir sikap Gantung Kaki yang mirip dengan kaki patung Dewa Shiwa yakni mengharuskan penarinya memperlihatkan telapak kakinya ke samping.

“Selain itu perbedaan terlihat jelas pada latar belakang, penokohan, koreografi, tata busana, musik dan tata cara penyajian,” katanya.

Pada kesempatan ini, Sanggar Seni Tari Topeng Purwa Kencana menampilkan beberapa tarian Topeng Losari, diantaranya tari Panji Sutrawinangun, tari Patih Jayabadra, tari Jinggananom, tari Tumenggung serta tari Kelana Bandopati. Selain itu, tari Kelana Bandopati ditarikan juga secara berkelompok atau rampak. Sehingga menambah kemeriahan suasana.

WAHYU NUR YAHYA

PUBLISHER : HERMAN

Komentar