tegas.co., YOGYAKARTA – Ada yang berbeda pada Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) yang akan diselenggarakan di Gedung PKKH UGM Yogyakarta, pada tanggal 21 hinga 23 Juli 2017 pukul 19.00 Wib ini. Event bagi para pencinta gamelan ini, rupanya tidak hanya diikuti oleh pemain gamelan asal Indonesia saja, melainkan dua negara asing yaitu, Australia dan Prancis akan turut menampilkan performancenya dalam memeriahkan YGF yang ke 22.
“Tahun ini rencananya akan diikuti oleh para peserta dari Perancis dan Australia, selain peserta dari beberapa daerah di Indonesia, termasuk Yogyakarta sebagai tuan rumah,” kata Ari Wulu selaku Program Director YGF, saat menggelar Jumpa Perss pada Kamis (20/7/2017).
Ari menjelaskan, lahirnya YGF yang mulai menyapa pecinta gamelan sejak 20 tahun lalu, berawal dari keresahan akan ketidakhadiran gamelan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
“Ada banyak penyebabnya. Yang paling utama adalah stigma negatif yang dilekatkan padanya. Gamelan diidentikkan dengan orang tua dan hal-hal berbau mistis, sehingga anak muda enggan mempelajari dan memainkannya,” paparnya.
Bahkan lanjut dia, saat itu gamelan dianggap tak memiliki potensi yang menjadi tren dan digemari kawula muda layaknya musik modern, sehingga perlahan namun pasti eksistensinya mulai terkikis.
“Kurang atau bahkan nihilnya wadah bagi penikmat gamelan pun turut membahayakan eksistensi gamelan di daerah asalnya,” lanjutnya.
Untuk itu Ia berhafap, dengan adanya YGF dapat terus menyuarakan keberadaan gamelan, serta mengajak setiap orang untuk berkontribusi terhadapnya.
NADHIR ATTAMIMI
PUBLISHER : ADI
Komentar