tegas.co, BANTAENG, SULSEL – Musim penghujan belakangan ini, bukan saja harga sayur dan garam yang melambung, tetapi juga mulai rambat di harga telur di sejumlah pasar di Kabupaten Bantaeng. Naiknya sejumlah kebutuhan pokok tersebut dikarenakan kurangnya hasil dari petani kepada pedagang.
Harga telur di pasar sentral barui Bantaeng yang sebelumnya perraknya seharga Rp 31 ribu kini mulai merangka di angka Rp 36 ribu perraknya. Naiknya harga telur tersebut tentunya sangat mempengaruhi minat beli masyarakat juga berkurang.
Naiknya harga telur ini disebabkan karena musim hujan yang berkepanjangan dan menyebabkan ayam petelur rawan sakit dan mati. Terlebih lagi harga pakan ayam yang bersumber dari jagung kuning juga mengalami harga yang melambung, sehingga peternak melakukan pengurangan akan pembelian pakan.
“Harga telur saat ini sudah mencapai Rp 36 Ribu peraknya dari harga Rp 31 ribu peraknya. Ini dikarenakan kurangnya stoke yang masuk di pasar dari peternak ayam petelur,” ujar Hamzah salah seorang pedagang di pasar sentral baru bantaeng yang ditemui, kamis (27/7).
Menurutnya, selain musim penghujan yang mempengaruhi merosotnya hasil telur dari peternak ayam petelur, juga dikarenakan sejumlah peternak ayam petelur saat ini beristrahat dan memilih kegiatan lain.
“Banyak petelur ayam yang harus istrahat, karena musim hujan yang teres menerus. Termasuk juga ahrga pakan ayam petelur juga mengalami harga yang tinggi seperti jagung kuning,” katanya.
SYAMSUDDIN
PUBLISHER : HERMAN
Komentar