Pemkab dan DPRD Konut Sanjung Kebun Holtikultura di Tokowuta

Imran Moita, pemilik lahan perekbunan holtikultura, di Desa Tokowuta Kecamatan Wawolesea. FOTO : FA
Imran Moita, pemilik lahan perekbunan holtikultura, di Desa Tokowuta Kecamatan Wawolesea.
FOTO : FA

tegas.co, KONAWE UTARA, SULTRA – Keberadaan kebun holtikultura milik Imran Moita di Desa Tokowuta Kecamatan Wawolesea Konawe Utara, mendapat sanjungan dari pemerintah dan DPRD setempat. Pasalnya, lahan seluas seper empat hektar (1/4 Ha) disulap menjadi lahan sayur mayur yang mampu meningkatkan ekonomi petani hingga puluhan juta rupiah.

Sekretaris Komisi B DPRD Konut Safrin menuturkan, apa yang dilakukan Imran Moita adalah hal baru dengan menyulap lahan tidur yang tidak begitu luas menjadi lahan yang menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Iklan ARS

Lanjutnya, dengan luasan 1/4 hektar mampu ditanami sejumlah tanaman hortikultura seperti kubis, melon, labuh putih, cabai, gambas, tomat dan beberapa tanaman hortikultura mampu tumbuh didaratan rendah dengan baik.

“Secara pribadi dan kelembagaan memberikan apresiasi besar. Terutama yang punya ide membuat kebun percontohan (Demplok),”Ujar Safrin saat menghadiri panen perdana.

Dia berharap, apa yang sudah oleh Imran, juga mampu dilakukan oleh petani yang lain. Serta dapat menjadi angin segar dan motifasi bagi petani untuk memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif.

“Kegiatan ini nyata dan hasilnya pun juga memuaskan dari sisi ekonomi. Dari sisi pemerintahan kedepan ini bisa kita dorong untuk diprogramkan untuk perkebunan hortikultura,”Janjinya.

Pujian juga dilontarkan oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan Konut, Amiruddin Supu. Menurutnya keberhasilan demplok hortikultura milik Imran Moita dapat dianggap sebagai perkembangan dan kemajuan bagi petani.

“Selaku pemerintah daerah bisa bersinergi dengan petani dalam pengembangan hortikultura di Konut,”Ungkapnya.

Sementara pemilik kebun holtikultur Imran Moita menjelaskan, kebutuhan masyarakat Konut akan sayur mayur yang semakin tinggi dan kebutuhan pasar di wilayah Konut juga yang semakin besar merupakan alasan baginya untuk membuka lahan tidur miliknya.

“Dengan waktu hanya tiga bulan sudah bisa dilihat hasilnya. Luas lahannya cuman 1/4 hektar, biayanya cuman sekitar Rp.5 jutaan saja bisa menghasilkan keuntungan mencapai puluhan juta,”Ungkap Imran.

Alumni Fakultas Pertanian Unhalu ini menambahkan, apa yang dilakukannya merupakan motifasi bagi petani di Konut jika keberadaan lahan dapat dimamfaatkan untuk menghasilkan rupiah dari sektor pertanian.

“Semoga dengan bukti yang sudah dilihat, warga memiliki keinginan untuk mengembangkan lahannya,” harapnya.

Panen perdana kebun holtikultura merupakan acara pertama kali diadakan di Konawe Utara ini merupakan kegiatan transfer pengetahuan tentang cara bertanam yang baik kepada kelompok-kelompok tani melalui serangkaian pelatihan dan demo-plot. Selain itu juga dilakukan upaya perlindungan terhadap penyakit dan penggunaan pupuk yang tepat.

FA

PUBLISHER : HERMAN