Program Kebidanan Sekolah Vokasi UGM Ciptakan Peraga Pil KB

Program Kebidanan Sekolah Vokasi UGM Ciptakan Peraga Pil KB
Empat Mahasiswi Program D4 Kebidanan Sekolah Vokasi UGM berhasil menciptakan alat peraga pil Keluarga Berencana (KB) yang diberi nama Mikropil FOTO : NADHIR

tegas.co., YOGYAKARTA – Empat Mahasiswi Program D4 Kebidanan Sekolah Vokasi UGM berhasil menciptakan alat peraga pil Keluarga Berencana (KB) yang diberi nama Mikropil. Adalah Bintan FN, Nabila Aulia, Puput Ayu W dan Ineke Wijayanti yang merupakan otak dibalik penemuan ini.

Adapun penemuan ini dilatarbelakangi oleh banyak nya pengguna pil KB yang tidak patuh menggunakan pil KB. Mereka terkesan asal-asalan dalam menggunakan pil KB.

Iklan ARS

Penyebab ketidakpatuhan ini lantaran mayoritas pengguna, khususnya kaum hawa tidak mengetahui cara menggunakan pil KB. Empat mahasiswi ini memperkirakan 6 dari 10 pengguna pil KB tidak mengetahui cara kerja pil KB.

“Dari penelitian sebelumnya diketahui lebih dari 60% penggunan KB Pil mengalami gagal paham tentang intruksi yang disampaikan tenaga kesehatan,” kata Ineke saat ditemui di Gedung Pusat UGM, pada Jum’at (11/8/2017).

Oleh karena itu, kata dia, kualitas pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi sangat menentukan keberhasilan pengguna KB pil dalam menjalankan program keluarga berencana.

Melalui alat yang bernama mikropil ini dapat membantu dan mengatasi dilema tersebut. Miniatur alat kontrasepsi atau disingkat Mikropil ini nantinya dapat membantu penjelasan tenaga kesehatan saat mendemonstrasikan cara atau penggunaan alat KB kepada Pasien yang benar.

Mikropil ini berbentuk paket mungil berisikan boneka rahim berwarna merah muda, pil kb palsu untuk peraga, papan kecil yang menunjukkan jadwal menstruasi, serta leaflet. “Alat peraga ini kami desain menyerupai pil yang sebenarnya,” ujar Ineke.

Alat peraga ini, sambungnya, sengaja dibuat semenarik mungkin menggunakan warna merah muda. Selain warnanya menarik ini juga mempermudah penjelasan dari tenaga kesehatan kepada pengguna pil KB.

“Penggunaan alat yang berbentuk boneka serta pil buatan ini kami rasa lebih mudah dipahami dibandingkan penggunaan alat yang hanya berupa visual 2 dimensi,” urai Ineke.

“Bentuknya yang simpel dan tidak terlalu besar juga memudahkan untuk dibawa kemana saja,” tambah Inneke.

Ineke menerangkan, saat ini produk Mikropil sudah tersedia di pasaran hingga 200 pieces dan sudah terjual hingga 146 pieces. Di pasaran satu produk Mikropil ini dijual dengan harga Rp 50 ribu. Bagi yang berminat bisa memesan melalui Facebook : Mikropil UGM, Instagram : mikopil_ugm.

“Alat ini nantinya akan sangat membantu Bidan, mahasiswi kesehatan dan kebidanan, dokter, tenaga kesehatan dan Guru biologi,” tutup Inneke.

NADHIR ATTAMIMI

PUBLISHER : MAS’UD