Belanja Rokok Warga Miskin di Kulonprogo Masuk Peringkat Kedua

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo saat diwawancara sejumlah awak media. FOTO : NADHIR ATTAMIMI
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo saat diwawancara sejumlah awak media.
FOTO : NADHIR ATTAMIMI

tegas.co., YOGYAKARTA – Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengungkapkan, setelah melakukan survey belanja masyarakat didapatinya warga miskin Kulonprogo ternyata belanja rokok masuk pada peringkat kedua setelah belanja berat untuk konsumsi makanan.

“Jadi belanja warga miskin Kulonprogo terbesar nomor dua setelah belanja berat makanan adalah belanja rokok,” kata Hasto disela-sela Workshop Penyusunan dan Penerapan Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok di Yogyakarta, Selasa, (22/8/2017).

Ia sangat menyangkan hal tersebut bisa terjadi. Data yang didapatnya melalui hasil survey yang dilakukan pihaknya setiap tahun. “Itu sudah clear datanya, padahal kita itu miskin. Ini serious problem,” ucap Hasto.

Hasto menjelaskan, belanja rokok untuk wilayah Kulonprogo tembus diangka 96 miliar per-tahunnya. Sedangkan untuk menggratiskan masyarakat berobat (Jamkesda) di Puskesmas dan Rumah Sakit hanya habis 18 miliar.

“Kalau saya punya duit 96 miliar untuk beli rokok, wah anda mau sakit apa aja nanti tinggal milih (jenis berobatnya),” kata Hasto.

Maka dari itu, kata dia, Perda tentang kawasan tanpa rokok (KTR) dinilainya memiliki keefektifan, satu diantaranya untuk menurunkan nilai belanja masyarakat luas terhadap rokok.

“KTR ini saya rasa sangat efektif, seperti di Kulonprogo kita tidak membolehkan iklan sponsor di olahraga, hasilnya tidak ada yang membagi rokok gratis diacara bola dan olahraga lainnya,” ujar Hasto.

NADHIR ATTAMIMI

PUBLISHER : HERMAN