Sembilan  Warga Kulonprogo Belum Setuju Kehadiran Bandara NYIA

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo saat diwawancara sejumlah awak media. FOTO : NADHIR ATTAMIMI
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo saat diwawancara sejumlah awak media.
FOTO : NADHIR ATTAMIMI

tegas.co., YOGYAKARTA – Pembangunan Bandara Internasional New Yogyakarta Airport NYIA ternyata masih menimbulkan polemik. Sebanyak 9 orang yang belum setuju adanya pembangunan. Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo.

“Sampai seminggu lalu, yang belum setuju pembangunan NYIA ada 9 orang, dari desa palihan dan desa grasak,” kata Hasto, Selasa (22/8/2017).

Hasto mengakui, akan terus menerus melakukan pendekatan kepada masyarakatnya untuk mendapatkan izin sepenuhnya atas pembangunan bandara yang ditargetkan akan menampung 20 juta wisawatan pertahun.

“Saya juga dari hari-kehari sudah menghadapi teman-teman yang belum setuju. Selalu saya kumpulkan dan saya lakukan pendekatan,” ujar Hasto.

Hasto menceritakan, tiga minggu yang lalu, Badan Pertanahan Nasional akan mengukur tanah warga tersebut, akan tetapi dihadang oleh masyarakat sekitar. Akhirnya, pegawai BPN tersebut tidak bisa melakukan pengukuran.

“Karena itu, ketuanya (warga menolak) sudah saya kumpulkan dan arahkan untuk tidak menghadang BPN melakukan pengukuran. Kemarin BPN sudah mengukur dan tidak dihadang lagi,” ujar Hasto.

Sementara warga lainnya, lanjut Hasto, telah meninggalkan desa yang ditempatinya semula untuk membangun bangunan baru yang telah disediakan pemerintah Kulonprogo. Pihaknya mengakui telah menggelontorkan dana sebesar 3,3 Triliun untuk menempatkan warganya.

“Sebagian warga mulai membangun ditempat yang telah kami sediakan lokaisnya. Sebagian juga membeli rumah baru. Uang yang kami bagikan 3,3 triliun untuk empat desa yang terdampak,” ucap Hasto.

NADHIR ATTAMIMI

PUBLISHER : HERMAN