tegas.co., YOGYAKARTA – Menteri Kesehatan RI, Nila Djuwita F. Moeloek, pada Kamis (24/8/2017) hadir di Politeknik Kesehatan Yogyakarta dalam rangka memperingati Hari Anti Nyamuk HAN.
Setiap tanggal 20 Agustus diperingati sebagai Hari Pengendalian Nyamuk (HPN), untuk mengenang penemuan Plasmodium, penyebab malaria pada nyamuk Anopheles, oleh Dr Ronald Ross tahun 1897.
Hal tersebut diharapkan untuk mengingatkan seluruh masyarakat tentang pentingnya melakukan upaya pemberantasan atau perang terhadap nyamuk secara terus menerus.
Sebab, nyamuk merupakan vektor berbagai Penyakit Tular Vektor, seperti Malaria, DBD, Filariasis, Chikungunya, dan Japanese Encephalitis.
Peringatan Puncak acara HPN sekaligus Penyerahan Sertifikat MURI oleh Wakil Museum Rekor Indonesia atas prestasi penanaman tanaman pengusir nyamuk dengan keragaman terbanyak.
Menkes pula memberikan apresiasinya terhadap prestasi masyarakat yang telah membudidayakan tanaman-tanaman yang bisa dijadikan hiasan sekaligus mampu memberantas dan mengusir nyamuk.
“Tanaman ini untuk hiasan bagus sekali, dan ternyata 25 macam tanaman bisa untuk membersihkan lingkungan dan mengusir nyamuk,” kata Menkes.
Ia mencontohkan sebuah tanaman yang dulunya tidak disukai oleh masyarakat untuk dibudidayakan karena baunya yang kurang sedap, ternyata mampu mengusir nyamuk.
“Dulu tanaman bunga tai ayam itu kan kita singkirkan karena bau, ternyata itu nyamuk malah nggak mau dekat, sekarang dikembalikan. Banyak juga (tanaman) lainnya. Saya kira kita kaya, kita belajar dari alam deh, ya,” ucap Menkes.
NADHIR ATTAMIMI
PUBLISHER : HERMAN