tegas.co., KOLAKA, SULTRA – Tiga partai besar yang sudah hampir dipastikan akan mendukung dan mengusung bakal calon (Balon) bupati periode 2018-2023 yakni, Golkar, PKS, dan PPP Versi Djan Farids disebut akan memimpin Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) lima tahun ke depan.
Hal itu disampaikan Ketua DPW PPP provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Versi Djan Farids, Dahris Al Djuddawie, Rabu (13/9/2017) di Kendari. Kata dia, untuk balon bupati Kolaka, Asmani sudah melakukan komunikasi politik terhadap PPP yang dinahkodainya saat ini.
“Ibu Asmani sudah mendaftar di PPP versi Djan Faridz.
Kita sudah konsoliadasi untuk melakukan perjaringan internal sambil menunggu menteri Hukum dan Ham mengesahkan komposisi kami sebagai pemenang dari segi hukum yang telah dimenangkan Djan faridz di Jakarta,” kata Dahris.
Salah satu point penting dari putusan, tambah Daris, pada putusan tahun 2016 lalu, yakni mengembalikan komplik internal ini kepada partai.
Sementara waktu menunggu prosesnya di Kementerian Hukum dan Ham.
“Kalau misalnya sudah diterbitkan Kementerian Hukum dan Ham maka kemungkinan besar partai akan digunakan oleh balon bupati yang melakukan komunikasi dengan kami dan akan mendukung dan mengusungnya,” tambah Dahris.
Hasil komunikasi dengan Asmani, lanjutnya, itu sudah mendapatkan dukungan dengan PKS yang memiliki 3 kursi, Golkar juga sudah berkomunikasi dan akan mencalonkan ibu Asmani itu juga 3 kursi.
“Berarti untuk balon bupati Kolaka, 6 kursi sebenarnya sudah cukup untuk mencalonkan satu pintu calon bupati. Jadi PPP akan gabung itu lebih, kita memiliki 3 kursi di Kolaka dan komunikasi ini akan kita intensifkan sampai proses akhir tahapan,”ujarnya.
Dahris mengapresiasi Asmani yang telah melakukan komunikasi dengan PPP,”Sambil menunggu perkembangan lebih lanjut dari segi pengesahan pemerintah, kita terus bekerja untuk Ibu Asmani yang akan pimpin Kolaka lima tahun ke Depan,”tandasnya.
12 Partai politik yang ada kata Dahris, Asmani hampir dipastikan mendapatkan 3 partai. “Itu kita serahkan sama ibu Asmani untuk menambah koalisi dengan partai lainnya,”harapnya.
Komunikasi yang dilakukan selama ini, Dahris mengatakan yakin bahwa PKS, Golkar dan PPP sudah bulat
“Kalau mengenai pasangan calon ibu Asmani kita serahkan sepenuhnya kepada beliau, siapa yang digadang-gadang untuk mendampinginya, tentu bisa memperkuat proses pemenangan pemilu yang akan datang di kabupaten Kolaka,”pintahnya.
Sementara waktu dilihat, kata Dahris, dari syarat pengajuan calon itu dua partai ini sudah cukup, Golkar dan PKS.
“Jadi kita lebih diinteskan pemenuhan syarat dulu. Siap mengahadapi incumbent karena sebenarnya modal masa mengambang di partai politik. tidak ada garansi objektif yang mengatakan yang memperoleh partai terbanyak adalah memenangkan pertarungan. Karena model masa mengambang itu sentuhan figur, itu lebih menyentuh, jadi partai politik itu hanya mensupport saja, menggenapkan saja, sambil melakukan perbaikan-perbaikan untuk memberikan bobot terhadap calon yang akan diusung,”jelasnya.
Hasil survei Asmani cukup menggembirakan, kurang lebih 18 persen dari sebuah survei lembaga yang ada.
“Sebagai pendatang baru di pentas poitik pilkada Kolaka, ini posisi diatas 18 persen sangat cukup baik untuk melakukan pertarungan secara head to head. ibu Asmani belum bergerak saja, tetapi sudah memiliki angka survei yg signifikan,”kata Dahris.”Ini masih Survei, itu sangat elastis kemungkinan setelah ibu Asmani memiliki pasangan, hasil survei akan berubah dan bisa mencapai diangka-angka yan cukup bagus,”ujar Dahris.
Ditambahkan, pihaknya hanya butuh tim solid untuk memenangkan Asmani pada pilkada Kolaka. Dipastikan tim yang solid ini akan mendongkrak popularitas dan elektabilitas Asmani dan pasangannya kelak.
MAS,UD