tegas.co., KENDARI, SULTRA – Peringatan Hari Perhubungan Nasional tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2017 betabur hadiah. Acara dimulai sejak Minggu (17/9/2017) di bandara Halu Oleo. Berbagai olah raga diperlombahkan diantaranya, jalan santai dan lomba bola gotong. Pemenang utam diraih Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup Dinas Perhubungan Sultra.
Lomba ini diikuti jajaran perhubungan dan masyarakat umum se Sulawesi Tenggara yakni, Dinas Perhubungan Sultra, Dinas Perhubungan Kabupaten Kota, Navigasi serta dari pihak swasta seperti, karyawan PT Garuda, Ferum Damri dan lain sebagainya. Hadiah yang betaburan tersebut merupakan partisifasi jajaran Perhubungan serta para mitra se Sulawesi Tenggara, empat unit motor menjadi hadiah utama.
Empat peraih hadiah utama diserahkan pada saat upacara peringatan Hari Perhubungan Nasional (Perhubnas) tahun 2017 di Bandara Halu Oleo. Upacara dipimpin langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Dr. Lukman Abunawas. Turut Hadir, perwakilan Bandara Halu Oleo, Lanal Kendari, Kepolisian, TNI dan mitra perhubungan yakni, beberapa maskapai.
Pada upacara tersebut, Lukman Abunawas memaparkan, pidato Menteri Perhubungan RI, dalam paparannya, agar merasapi apa yang sudah disumbangkan pada sector transportasi. Untuk itu, Perhubungan menjaga konektifitas pada seluruh wilayah RI sebagai wujud implementtasi NAWACITA Kementerian Perhubungan.
Peringatan Hari Perhubungan Nasional merupakan momentum yang tepat bagi kita selaku insan Perhubungan untuk meresapi kembali apa saja yang telah kita berikan dan kontribusi apa saja yang sudah kita sumbangkan untuk memajukan sektor transportasi di Indonesia.
Kementerian Perhubungan selaku regulator memiliki peranan yang cukup krusial dalam mendukung roda perekonomian, memperlancar mobilisasi penduduk, arus barang, serta konektivitas antar daerah. Untuk itu, pembangunan sektor transportasi harus mampu menjamin konektivitas dan aksesibilitas ke seluruh wilayah di Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote.
Sebagai wujud impelementasi program Nawacita, Kementerian Perhubungan diharapkan mampu mewujudkan konektivitas antar pulau. Sebagaimana pernyataan Presiden Joko Widodo dalam KTT Asia Timur bahwa Indonesia akan memberi prioritas pada program pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim.
Tujuan pembangunan infrastruktur dan konektivitas maritim adalah untuk memperlancar distribusi logistik secara nasional. Selain itu, juga diperlukan deregulasi terhadap aturan-aturan yang menghambat distribusi logistik nasional. Untuk itu, Kementerian Perhubungan telah menyelesaikan beberapa deregulasi yang berkaitan denganPaket Kebijakan Ekonomi XV Sektor Logistik yang dapat mendorong peningkatan iklim investasi. Diantaranya adalah pencabutan persyaratan kepemilikan modal di bidang pengusahaan angkutan laut, keagenan kapal, pengusahaan bongkar muat dan Badan Usaha Pelabuhan, pemindahan barang yang melewati batas waktu penumpukan (long stay) di Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, penyelenggaraan dan pengusahaan jasa pengurusan transportasi, dan pengamanan kargo, pos serta rantai pasok (supply chain) kargo dan pos yang diangkut dengan pesawat udara. Diharapkan melalui deregulasi im dapat mempercepat pengembangan usaha dan daya saing penyedia jasa logistik nasional.
Tantangan pembangunan sektor transportasi semakin kompleks seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi. Untuk menjawab tantangan tersebut kita dituntut mampu beradaptasi dan terus berinovasi melalui perubahan pola kerja baru yang lebih efektif dan efisien dengan menciptakan sistem transportasi yang andal, SDM yang kompeten, serta sarana dan prasarana yang baik. Oleh karena itu SDM Perhubungan dituntut untuk terus meningkatkan layanan transportasi kepada masyarakat sejalan dengan Tema Harhubnas Tahun 2017 yaitu “Melalui Peringatan Harhubnas Tahun 2017 Kita Tingkatkan Soliditas, Sinergitas dan Kerja Bersama Dalam Mewujudkan Transportasi yang Andal, Berdaya Saing, dan Memberikan Nilai Tarnbah.
Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Tenggara (Sultra), Hado Hasina, menuturkan, Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) tahun 2017 momentum memperbaiki sistem transportasi lokal. upaya meeningkatkan sistem keamanan, kenyamanan dan keselamatan bagi penumpang selama ini menjadi permasalahan.
Hado mengucapakan kepada seluruh jajaran perhubungan dan mitranya diantaranya, Kadis Perhubungan Kota Kendari Ali Aksa, Dishub Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Kepala Bandara Halu Oleo Rudi Richardo, Kepala Jasa Raharja Kendari Jhon Panjaitan, KSOP Kendari, AirNav Kendari, Garuda Indonesia Kendari, Distrik Navigasi Pelayaran, pihak penyedia layanan jasa transportasi serta masyarakat Kota Kendari dan Konsel.
Hado Hasina berjanji akan terus meningkatkan sarana perhubungan. Integrasikan angkutan kota dengan rute-rute yang ada.”Kami membuat sistem transportasi pada jalur tertentu dengan busway. Halte akan disiapkan pada titik-titik tertentu mulai dari rute Kota Lama hingga Bandara. Termasuk jalur Pelabuhan Bungkutoko, MTQ dan destinasi wisata pulau Bokori ke depan, jika ingin ke bandara, cukup menunggu di halte. Ada bus khusus yang siap mengangkut ke bandara. Masyarakat juga bisa menitip kendaraan pada halte di eks MTQ. Aman kendaraannya karena ada petugas yang akan mengelola. Ada juga wisata kuliner di sana (halte eks MTQ,red),”tutupnya.
PUBLISHER : MAS’UD