Ada Pil PCC Palsu Beredar di Kendari

Ada Pil PCC Palsu Beredar di Kendari
Pil PCC Palsu di BNN Kota Kendari, FOTO : FEBRI

tegas.co., KENDARI, SULTRA – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menemukan pil Parasetamol Caffein Carosoprodol (PCC) palsu beredar di masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan, Asnon Marahia Bagian Rehabilitasi BNN Kota Kendari. Pil PCC tersebut diduga penyebab jatuhnya puluhan korban yang dirawat di beberapa Rumah Sakit (RS) di Kendari, tiga diantaranya meninggal dunia.

Iklan ARS

Pil PCC palsu menyerupai yang asli, namun kandungan zat yang ada di dalam pil tersebut berbeda.

Pil PCC keluaran yang diduga palsu mengandung Paracetamol, Caffein, Carosoprodol, Tramadol serta kandungan zat lainya sehingga pada saat dikonsumsi pengguna menjadi kepanasan, hilang kesadaran dan berlagak seperti zombie.

Pil PCC palsu ini diketahui setelah melalui  pemeriksaan uji  laboratorium Badan Pengawasan Obat dan Makanan (B-POM) Sultra.

Perbedaan antara pil PCC asli dan palsu dapat di lihat dari tulisan yang tertera pada pil tersebut.

Dimana pil PCC asli memiliki tulisan yang besar dan keras, sementara pil PCC yang palsu tulisanya kecil dan kondisi pil itu agak rapuh.

Untuk mendapatkan pil PCC, warga diharapkan memperhatikan hal tesebut. membeli di apotik yang memang sudah dikenal serta membawa resep dokter.

Sementara itu, kepala BNN Kota Kendari, Sultra, Murniaty mengatakan, jika banyaknya korban pil PCC ini disebabkan karena warga atau pengguna tidak mengetahui perbedaan sehingga yang mereka konsumsi adalah pil PCC palsu yang dioplos dengan zat lain.

Murniaty menambahkan, berdasarkan keterangan dari beberapa korban  yang merupakan pengguna aktif pil PCC mengatakan, efek pil PCC yang keluaran baru yang mereka konsumsi sangat jauh berbeda dengan pil PCC keluaran lama.

“Jika pil PCC keluaran  lama mereka bisa meminum 5 hingga 10 butir sekaligus, efek yang dihasilkanpun melayang dan 2 jam kemudian hilang, sementara pil PCC keluaran baru, efek yang dihasilkan, pengguna kepanasan, hilang ingatan dan bersikap aneh hingga 2 hari,”jelas Murniaty.

FEBRI TAMENG

PUBLISHER : MAS’UD