Disangka Korban PCC, Seorang Anak Ditemukan Tergeletak di Bahu Jalan

Disangka Korban PCC, Seorang Anak Ditemukan Tergeletak di Bahu Jalan
Seorang anak tergelatak kaku di bahu jalan Sabtu (23/9/2017) dini hari FOTO : MAS’UD

tegas.co., KENDARI, SULTRA – Seorang anak belasan tahun ditemukan tergeletak di Bahu jalan Pattimura, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) sekitar pukul 06.00 wita, Sabtu (23/9/2017). Awalnya dikira korban obat Parasetamol Caffein Carosoprodol (PCC) sebab tergelatak kaku tak sadarkan diri.

Beberapa anggota polisi berpakaian sipil yang berada di lokasi mencari tahu sebab akibat anak yang diketahui bernama Iki tak sadarkan diri itu. Tak jauh dari tempat anak tersebut tergeletak, ditemukan minum tradisional (Saguer) dan empat orang anak lainnya yang sedang berada dalam satu kamar kos-kosan.

Iklan KPU Sultra

Arus lalulintas pun menjadi macet akibat para pengguna jalan mengerumuni korban yang masih terbujur kaku. Beberapa warga sekitar berusaha mengenali korban hingga akhirnya salah seorang dari mereka mengenali Iki yang diketahui tinggal di daerah Kecamatan Puuwatu.

Usaha untuk membangunkan dan menyadarkan korban akhirnya berhasil. Iki mengaku hanya meneguk minuman Saguer bukan obat PCC. Kondisinya pun hanya tak sadarkan diri dan terbaring kaku tanpa menggunakan baju.

“Saya minum Saguer bukan obat PCC,” tuturnya dengan kondisi sempoyongan.

Sebelum sadarkan diri korban rencananya akan dievakuasi warga ke Rumah Sakit Jiwa, namun saat mulai sadar, warga memandikan agar pulih. Sementara empat anak lainnya yang didapati warga dan polisi tidak mengetahui korban mengkonsumsi apa.

“Saya tidak tau apa yang dia minum, saya baru datang mau pergi kerja, ini warga atas,”tutur Iral yang diamankan tersebut.

Setelah korban sadarkan diri, beberapa warga berusaha untuk memulangkan ke rumahnya, namun korban merontak dan menolaknya.

Korban dan beberapa anak tersebut langsung di data oleh anggota polisi yang berpakaian sipil dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

Kerumunan warga ini, akibat maraknya korban obat PCC. Saat ini tercatat sekitar 78 orang terdiri dari pelajar dan mahasiswa, tiga diantaranya meninggal dunia.

Para korban umumnya tak sadarkan diri, berilusinasi bahkan mencari air meski harus terjung ke laut setelah mengkonsumsi obat PCC.

PUBLISHER : MAS’UD