tegas.co., KENDARI, SULTRA – Ratusan keluarga penjemput jamaah haji keloter 19 kota Kendari, Sulawesi Tenggara menerobos pembatas sesaat mobil rombongan haji tiba Minggu siang.
Petugas keamanan dari Polisi Militer yang kalah jumlah dengan massa tak mampu berbuat banyak, mereka hanya pasrah melihat ratusan massa ini menerobos masuk ke dalam asrama haji yang mayoritas adalah ibu-ibu berusia lanjut.
Akibatnya, sejumlah ibu-ibupun terjepit diantara kerumunan. Hal ini dikarena untuk berjabat tangan dengan keluarga. Beberapa dari penjemput terharu saat bertemu dengan orang tua dan kerabat mereka.
Awalnya ratusan penjemput ini dilarang melawati pembatas oleh petugas keamanan karena tidak memiliki id card atau pas masuk.
Para penjemputpun cuma dibatasi hingga 3 orang. selebihnya terpaksa harus menunggu depan pembatas Asrama Haji.
Salah seorang keluarga jemaah haji, Nur Wulan merasa terharu karena sudah dapat bertemu dengan keluarga, hanya saja tak dapat melewati pembatas karena tidak memiliki id card,”Meski kecewa karena tidak diperbolehkan melewati pembatas tetapi kami sudah puas melihat keluarga kami yang sudah menunaikan ibadah haji,”tutur Wulan.
Menurut Ketua Rombongan kloter 19 Masyuri mengatakan, jumlah jamaah haji keloter 19 kota Kendari sebanyak 453 orang,”Satu jemaah meninggal dunia, dan 1 lainnya sakit dan masih di rawat di rumah sakit yang ada di Madinah,”jelasnya.
Para jamaah haji keloter 19 diserahkan kepada pihak keluarga untuk pulang ke rumah masing-masing.
FEBRI
PUBLISHER : MAS’UD