Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Mojolaban Sukoharjo

tegas.co SUKOHARJO, JATENG – Teroris bernama Hasbi alias Hisbullah (18)  berhasil ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri di Jembatan Mojo, Semanggi, Jawa Tengah (Jateng), Selasa 24/10/2017, pada pukul 10.00 WIB.

Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Mojolaban Sukoharjo
Saat penggeledahan Terduga Teroris oleh Densus 88 di Mojolaban Sukoharjo FOTO: AGUNG NUGROHO

Operasi kemudian dilanjutkan dengan menggeledah sebuah ruko  graha safira yang menjadi tempat tinggal terduga teroris yang terletak di Jalan Pramuka, Dukuh Pabrik RT 01/RW 01 Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban.  yang tidak jauh dari lokasi penangkapan terduga teroris.

Dalam penggeledahan ruko graha safira  ini dimulai pukul 12.30 wib dan berlangsung selama 1 jam, mendapat penjagaan yang ketat oleh pihak kepolisian dari Polsek Mojolaban.

Kejadian tersebut seketika mengemparkan warga sekitar lokasi penggrebekan dan menyedot perhatian warga sekitar yang berbondong-bondong untuk menonton karena yang letaknya di pinggir jalan raya Mojolaban.

Kepala Desa Wirun, Ery Suseno Wibowo, menuturkan, sebelumnya diminta dari Polsek Mojolaban bahwa akan ada penggeledahan di ruko wilayahnya. Ia kemudian juga diminta masuk ke dalam untuk menyaksikan barang-barang yang diambil oleh tim densus 88.

“Saya  diminta dari pihak Polsek Mojolaban untuk ikut menyaksilan ke dalam ruko untuk menyaksikan pengeledahan di ruko Graha Safira,” tutur  Ery Suseno.

Dari dalam ruko yang dikontrak terduga teroris Hizbullah al Hasbi, petugas Densus 88 Anti teror mengamankan sejumlah barang, seperti  bendera ISIS, bendera Riwa raya, sebilah samurai.

Selain itu juga ikut diamankan sebuah busur panah, pisau lipat, sejumlah buku, baju bertuliskan laskar  mujahid dan sejumlah handpone yang diduga milik Hasbi.

“Ada banyak barang yang disita di dalam ruko semuanya dimasukkan dalam beberapa kardus dan dibawa ke dalam mobil,” tandasnya.

Terpisah, Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi, menuturkan, pihaknya sempat berkoordinasi dengan densus 88 mabes Polri yang meminta untuk menjembatani koordinasi dengan pihak keamanan setempat.

“Tadi dari pihak Densus berkordinasi dengan saya untuk memfasilitasi pengamanan selama penggeledahan berlangsung. Selain itu juga untuk memfasilitasi komunikasi dengan pihak RT dan Kepala Desa, karena memang prosedurnya harus ada saksi yang mengetahui, itu saja selebihnya tugas dan wewenang densus.

REPORTER : AGUNG NUGROHO

PUBLISHER : MAS’UD