Dibuka Susmenko, Dihadiri Puluhan Raja Manca Negara dan Nusantara
tegas.co, WAKATOBI, SULTRA – Kabupaten Wakatobi kali ketiga menyalenggaran iven Wakatobi Wonderful Festival and Expo (Wave) 2017. Tujuannya, mendogkrak kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara demi mengejar target pemerintah di tahun 2017. Acaranya dipusatkan dilapangan Pangulubelo, Pulau Wangi-wangi, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan.
Nuansa “maritim” ditonjolkan dalam pangelaran iven tersebut. Hal itu terlihat, dari konsepsi busana yang diperagakan. Maupun tata pagung dengan menyerupai perahu berlayar (bangka). Perlu ditahu, bangka merupakan model transportasi masyarakat buton, khususnya masyarakat Wakatobi.
Iven skala nasional itu mampu memukau ribuan mata yang ikut menyaksikan acara. Suguhan atraksi budaya dan kekhasan tarian tradisonal menjadi irama menghantar mentari sore kala itu. Para undangan dan masyarakat pun seakan terbuai.
Tak salah, selera pulau-pulau kecil itu mampu mengangkat jempol Sekretaris Menteri Koordinator Kemaritiman (Sesmenko), Agus Purwoto. Mampu menghipnotis tamu d’raja nusantara dan mancanegara.
Tema Wakatobi Wave kali ini yakni mengapresiasi keragaman budaya, membina keutuhan spirit maritim dalam rangka memperkaya khasana budaya nasional. Wakatobi Wave itu merupakan puncak acara kesenian budaya maritim dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan Pemkab Wakatobi.
Selaras dengan tema tersebut, Wakatobi mampu unjuk gigi dengan menampilkan berbagai khasana budaya dan tari pada empat pulau, yakni Wangiwangi, Kaledupa,Tomia dan Binongko (disebut, Wakatobi)
Diantaranya, budaya kansoda’a dari pulau wangiwangi. Pawai karnaval budaya dengan mempertontonkan keunikan busana natural sarung leja dari pulau Kaledupa. Kreasi proses pembutan parang dari pulau Binongko. Dan proses sarung tenun, Tomia.
Sejatinya, pesona Indonesia Wonderful Festival and Expo, memberikan nilai spirit maritim bagi kebudayaan Wakatobi. Pemaknaan itu, tertuang pada duet Arhawi dan Ilmiati Daud dalam visi misi daerah sebagai kabupaten “maritim” yang sejahtera dan berdaya saing.
Agus Purwoto menuturkan, pemerintah Wakatobi telah membuktikan diri membangun spirit masyarakatnya, melalui sentuhan budaya. “Sesungguhnya Wakatobi telah membangun negeri dengan budaya,” ucapnya sebelum membuka iven Wakatobi Wave.
Ia berjanji iven tersebut akan dilaporkan pada pemerintah. “Saya akan sampaikan kepada pemerintah bahwa pelaksanaan Wakatobi Wave sukses,” tambahnya.
Dikatakan Arhawi, Iven Wakatobi Wave 2017, dilaksanakan secara meriah melibatkan 1.000 peserta dari unsur elemen diempat pulau. Aktualisasi kegiatan dengan menampilkan berbagai khasana budaya. Baik melalui karnaval busana maritim, maupun tarian klosal serta tarian tradisional.
Lanjutnya, kehadiran sejumlah raja-raja se-Nusantara dan mancanegara dalam acara kali ketiga digelar itu memberi warna beda bahwasanya bukti eksistensi Wakatobi dimata nasional. Tak lupa, hal itu tak terlepas dari dukungan pemerintah pusat.
Melalui tema khasana budaya maritim, sambungnya, pemerintah Wakatobi berkomitmen membangun budaya pariwisata melalui sendi-sendi kemaritiman. Hal itu dimaksudkan, merupakan program visi misi pemerintahannya selama lima tahun kedepan.
Konsep pembangunan maritim, katanya, tersirat dalam peragaan busana karnaval dan seni tari, yang ditampilkan oleh seribu penari. Terkandung maksud, bahwa masyarakat Wakatobi memiliki potensi tak hanya wisata bawa lautnya, tetapi budaya maritimnya yang perlu ditahu khalayak.
LAPORAN : RUSDIN
PUBLISHARE : WIWID ABID ABADI
Komentar