tegas.co.,WAKATOBI, SULTRA – Pemerintah Desa Mola Selatan mengandeng PKBM Pelita Koroe menggelar penyuluhan produksi ikan abon pada Ibu Rumah Tangga (IRT) nelayan desa Mola Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Kegiatan itu dilangsungkan pada 17-21 Oktober.
Kepala Desa Mola Selatan, Nurhadi menuturkan penyuluhan dengan maksud memberi pengetahuan bagi ibu rumah tangga nelayan. Selama ini, kata dia, produksi hasil tanggap nelayan mola selatan hanya berjibaku pada hal praktis.
“Nelayan kami hasil tanggapannya itu, kalau bukan hasil di kering atau diasar, dan ditimbang ke tengkulak. Mengapa kita tidak membuat lebih untuk bagaimana hasil tanggap nelayan itu dapat juga berproduksi sebagai abon,” ucapnya.
Dia mengatakan peserta penyuluhan program berkelanjutan desa vokasi itu akan dibentuk tim kelompak ibu rumah tangga nelaya. Ia menginginkan nantinya kelompok itu dapat berjalan dengan hasil yang diharapkan.
Lanjut Nurhadi, untuk memantapkan program itu, pihaknya saat ini memgandeng tim pendampingan PKBM. Melalui pendampingan itu masyarakatnya akan memahami pembuatan ikan abon.
“Kan ibu-ibu rumah tangga nelayan ini juga kalau mereka mengikuti dengan serius bukan tidak mungkin mereka akan membantu para suami mereka. Dan memberi pemasukanbagi keluarganya, melalui diproduksi ikan abon,” ujarnya.
Pendamping PKBM Pelita Koroe, Jumardi menuturkan pendampingan dengan pendekatan penyuluhan pada ibu rumah tangga nelayan itu bentuk vokasi dalam memberikan pengetahuan pada masyarakat khusus ibu rumah tangga nelayan.
Kata dia, penting kegiatan itu dilakukan. Pasalnya, melihat potansi nelayan mola selatan memiliki mata pencaharian dilaut. Ibu rumah tangga yang merupakan peserta penyuluhan sebagian besar belum memiliki pengetahuan tentang pengembangan hasil ikan tanggap.
“Sebenarnya jika kita lakukan pelatihan, mereka akan tahu. Seban SDM kita jika didukung dengan pelatihan yang koprehensif, saya yakin ibu rumah tangga desa mola selatan pada khususnya akan mandiri,” ungkapnya.
Pihaknya pun mastikan, seusai penyuluhan tersebut akan melaksanakan uji praktek lapangan, terkait proses pembuatan ikan abon.
“Hari terakhir kami akan laksanakan prakteknya,dan untuk sementara ini pesertanya baru diberikan pemahaman teori. Dan itu berlangsung selama empat hari,” ucapnya.
REPORTER: U D I N
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar