tegas.co., KENDARI, SULTRA – Sebanyak 124 mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan (Fhil) Universitas Halu Oleo (UHO) mengikuti Bina Corps Rimbawan (BCR) ke-XIII.
Pelaksanaan BCR ke-XIII di kawasan hutan pendidikan Kelurahan Tobimeita, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang di selenggarakan pada 7-10 Desember 2017.
Zulkarnain S.Hut., M.Si selaku ketua Jurusan Kehutanan Fhil UHO mengungkapkan, tujuan utama pelaksanaan BCR dilakukan membangun jiwa korsa rimbawan, yaitu menumbuhkan rasa kebersamaan diantara sesama rimbawan yang di dalamnya terkandung nilai-nilai dasar, saling hormat dan menghargai, inisiatif, tanggung jawab, loyalitas, dan dedikasi.
“Kegiatan ini suatu hal yang mulia membentuk karena bertujuan membentuk karakter mahasiswa yang bernilai kebaikan dengan tetap mengedepankan rasa kebersamaan dan kewajaran, yang tidak menjurus ke fanatisme berlebihan. Olehnya itu BCR ini sesungguhnya dalam arti luas bukan hanya merupakan kegiatan mahasiswa, tetapi juga melibatkan seluruh rimbawan lingkup Jurusan kehutanan, baik Dosen, Alumni maupun Masyarakat pemerhati Kehutanan dan lingkungan,”ungkap Zulkarnain saat di temui usai penyampaiannya melepas peserta BCR ke-XIII, di Kelurahan Tubimeita, pada (8/12/2017).
Ia juga mengatakan, pelaksaan BCR ini Sebagai salah satu bagian kegiatan lembaga kemahasiswaan dalam hal ini HMJ Kehutanan, maka BCR merupakan salah satu tahapan pengkaderan dalam lingkup keorganisasian Mahasiswa di lingkungan Jurusan Kehutanan.
Olehnya itu setiap mahasiswa jurusan kehutanan dari prespektif lembaga kemahasiswaan harus mengikuti kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini bersifat wajib dilakukan oleh mahasiswa baru ini merupakan tahapan pengkaderan dalam lingkup keorganisasian mahasiswa lingkup jurusan kehutanan,”tuturnya.
Ditambahnya, sebagai seorang rimbawan, maka mahasiswa kehutanan, khususnya mahasiswa baru yang menjadi peserta BCR ini, diharapkan dapat terbiasa dengan suasana alam bebas, khususnya hutan.
Karena ke depannya, selama menjadi mahasiswa Jurusan kehutanan akan terus bersentuhan dengan hutan sebagai laboratorium alamnya.
Dijelaskannya, Perbedaan atau keistimewaan BCR kali ini dengan kegiatan BCR sebelumnya adalah terletak pada lokasi pelaksanaan BCR kali ini, yang bertempat di Hutan Produksi Kelurahan Tobimeita.
Lokasi tersebut merupakan site yang saat ini sedang diusulkan oleh Jurusan Kehutanan untuk menjadi lokasi hutan pendidikan melalui skema kerjasama dengan KPHP Gularaya.
“Jika tidak ada aral melintang ke depannya lokasi tersebut akan menjadi laboratorium lapangan bagi pelaksanaan kegiatan akademik di Jurusan kehutanan, baik pengajaran, Penelitian maupun pengabdian bagi masyarakat.
Dengan adanya kegiatan BCR ini diharapkan mahasiswa akan terjalin ikatan emosional dengan lokasi tersebut. Selain itu melalui kegiatan penanaman, pembukaan jalur traking dan pemetaan yang dilakukan oleh mahasiswa pada kegiatan BCR ini dapat membantu merintis infrastruktur pengembanguan hutan pendidikan Jurusan Kehutanan ke depannya,”ucapnya.
Diungkapkannya, Kegiatan BCR salah satu sasarannya adalah membangun fisik dan mental peserta BCR. Oleh karena itu kegiatan fisik dan mental yang sifatnya konstruktif, terencana dan proporsional tentu telah dirancang dengan baik oleh panitia sebagai proses pelatihan dalam kegiatan BCR. Yang perlu dihilangkan dari kegiatan BCR ataupun kegiatan-kegiatan kemahasiswaan pada umumnya adalah perpeloncoan dan kekerasan yang tidak mendidik.
“Sejak pertama kali kegiatan BCR ini dilaksanakan pihak Jurusan Kehutanan sebagai mitra Lembaga kemahasiswaan HMJ Kehutanan, sangat konsen terhadap persoalan tentang perpeloncoan,”Kata Sul.
Ia menegaskan, Jurusan menolak dengan tegas adanya aktifitas perpeloncoaan dan kontak fisik ataupun aksi fisik yang tidak proporsional dan kontraproduktif dengan tujuan utama pelaksanaan kegiatan BCR ini.
Jika teradapat oknum mahasiswa ataupun pihak lain yang terbukti melakukan kegiatan diluar konteks yang telah kami sebutkan di atas, maka pihak Jurusan tidak akan mentolelir hal tersebut, dan memberikan sanksi yang tegas bagi mahasiswa dan tindakan hukum bagi oknum yang bukan mahasiswa,” tegasnya.
Diharapnya, pelaksanaan BCR kali ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses sesuai harapan kami.
“Harapan kami melalui kegiatan BCR ini yang pertama tentu semoga kegiatan BCR kali ini berjalan dengan lancar dan sukses, baik panitia maupun peserta kembali dalam dari kegiatan tersebut dalam kondisi yang sehat wal afiat. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah melalui BCR kali ini diharapkan akan memberikan nilai tambah bagi mahasiswa untuk pengembangan kapasitas diri sehingga dapat mendukung pembentukan karakter mahasiswa jurusan kehutanan yang memiliki kemampuan akademik cemerlang, keterampilan di lapangan yang memadai serta kecerdasan emosional yang baik,”tutupnya.
REPORTER: MUHAMMAD ILHAM
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar