Ketum DPP PAN Mengutuk Kebijakan Donald Trump

Berita Utama1099 Dilihat

tegas.co., KENDARI, SULTRA – Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, mengutuk kebijakan sepihak Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyebut Yerusalem sebagai ibukota Israel yang memiliki sisi positif.

Ketum DPP PAN Mengutuk Kebijakan Donald Trump
Zulkifli Hasan FOTO: MAS’UD

Ketua MPR RI ini menegaskan, pernyataan itu melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sehingga dirinya akan turun aksi bersama Majelis Ulama untuk memprotes kebijakan sepihak Donald Trump, pada Minggu (17/12/2017).

“Jelas Undang-undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia mengatakan, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan, sehingga kebijakan itu yang kami tolak,”tegasnya.

Hal itu disampaikan Ketum DPP PAN usai membuka acara Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) III Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) digelar selama dua hari 15-16 Desember 2017 di salah satu hotel di Kendari.

Rakerwil mengangkat tema Sukseskan Konsolidasi Pilgub 2018. acara Rakerwil diawali penandatangani fakta integritas bagi partai pengusung dan pidato politik bagi bakal calon Guburnur dan wakil gubernur periode 2018-2023.

Ketua DPW PAN Sultra Abdurrahman Shaleh sebelumnya saat di konfirmasi mengatakan, Rakerwil III akan dihadiri Ketua Umum DPP PAN, Zulklifi Hasan dan Sekjen Eddy Soeparno serta Ketua POK DPP PAN, Yandri Susanto, Sekretaris DPW PAN Sultra, Adriatma Dwi Putra dan sejumlah pengurus partai pengusung dan tamu undangan. “Kita Konsolidasi Pilgub 2018 dengan semua partai pengusung,”singkatnya.

Untuk diketahui, Asrun-Hugua diusung 7 partai yakni, PAN, PDI Perjuangan, PKS, PPP, PKB Hanura dan Gerindra.

Ditempat terpisah Balon Gubernur Sultra, Dr. Ir. H. Asrun.M.Eng.Sc saat acara latihan kader amanat dasar PAN Kota Kendari menjelaskan, enam partai sudah finalisasi.

“Kalau Gerindra masih tahapan finalnya, sedangkan Golkar belum kita komunikasikan  karena masih liar, nanti kalau sudah Musdalub baru kita dekati, demikian pula Nasdem,”jelasnya.

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar