tegas.co., KUDUS, JATENG – UPT Perpustakaan Universitas Muria Kudus (UMK) resmi menjalin kerja sama dengan UPT. Perpustakaan Universitas Semarang (USM), Rabu (20/12/2017), yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua perpustakaan tersebut.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Noor Athiyah SS. M.Hum (kepala UPT Perpustakaan UMK) dan Nurlistiani S.Sos MA. (kepala UPT Perpustakaan UMK) di ruang VVIP Gedung Rektorat UMK, disaksikan Dr. Suparnyo SH. MS (Rektor UMK) dan Dr. Subarkah SH. M.Hum (Wakil Rektor IV UMK).
Nurlistiani pada kesempatan itu didampingi Tsani Fatimah S.Hum, Dyah Kartiksari S.Hum, Agung Budiyanto S.Hum, dan Sahesti Ningtyas A.Md (pustakawan); Endang Ratnawati SH. dan Mudji Rahayu (Staf perpustakaan), Dr. Dyah Nirmala A. (dosen), serta Noer Adhi P S.Kom (asisten pustakawan).
Kepala UPT. Perpustakaan USM itu mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah ada kerja sama dengan Perpustakaan UMK melalui wadah Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) Jateng.
‘’Namun dengan melakukan MoU dengan Perpustakaan UMK sendiri, kami berharap bisa lebih bersinergi dan bekerja sama, khususnya dalam bidang turnitin yang sudah dijalankan sekitar dua tahun terakhir, sementara di Perpustakaan USM baru akan dijalankan,’’ ujarnya.
Dia pun berharap, kerja sama dengan Perpustakaan UMK, akan membawa manfaat bagi kedua belah pihak. ‘’Semoga masing-masing bisa mendapatkan manfaat dari kerja sama ini,’’ lanjut Nurlistiani menambahkan.
Dr. Suparnyo, mengutarakan, posisi perpustakaan di era digital sangatlah penting bagi perguruan tinggi, karena harus disadari, perpustakaan adalah jantung informasi dan ilmu pengetahuan.
‘’Di era perkembangan Teknologi Informasi (IT), tanggung jawab pustakawan sangat berat, karena harus mengikuti perkembangan yang ada, sehingga bisa memenuhi harapan pemustaka,’’ ungkapnya.
Kemampuan perpustakaan dalam memberikan pelayanan maksimal kepada pemustaka, termasuk layanan berbasis IT atau internet, sangat penting artinya. ‘’Sebagian besar warga Indonesia sudah mengakses internet, sehingga mengemas layanan yang menarik serta mengikuti perkembangan IT, adalah sebuah keharusan bagi perpustakaan,’’ katanya. (*)
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar