“Konut laksana seorang manusia yang masih belia, namun sedang beranjak memasuki usia remaja yang penuh tantangan dan romantika”
tegas.co., KONUT, SULTRA – Di hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Konawe Utara (Konut) ke-11 yang jatuh pada 2 Januari 2018, Bupati Konut Ruksamin membacakan sebuah syair puisi dihadapan seluruh peserta upacara HUT Konut, di lapangan Taipa Desa Taipa, Kecamatan Lembo untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
Dalam syair puisinya Ruksamin mengatakan, Konut laksana seorang manusia yang masih belia, namun sedang beranjak memasuki usia remaja yang penuh tantangan dan romantika.
Kata dia, peringatan HUT Konut kali ini memiliki makna strategis dalam memaknai kondisi sosial budaya dan politik.
“Sebagai daerah yang masih belia, cara berfikir dan orientasi tindakan kita sangat mungkin untuk bisa dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi akibat beberapa tren sosial politik dan sosial budaya,” ungkapnya.
Olehnya itu, Ketua DPW PBB Sultra ini mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus mempertegas jati diri sebagai orang Konut yang berdaulat dan bermartabat.
Lebih lanjut dia menjelaskan, daerah ini lahir dari keringat dan air mata para pendahulu, yang ingin melihat setiap bayi lahir di bumi Konut memiliki harapan dan masa depan.
Menurut Ruksamin, perjuangan membangun daerah tidak seperti membalikkan telapak tangan. Ada banyak strategi dan program yang harus dilakukan agar potensi sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) yang selama ini terpendam dapat dimunculkan.
“Salah satu caranya adalah melalui festival Konasara dan perayaan HUT Konut,” sebutnya.
“Saya berharap, peringatan HUT Konut ke-11 ini dapat menjadi momental yang indah untuk menggugah semangat juang kita dalam membangun bumi tercinta Konut,” harapnya.
Untuk diketahui, peringatan HUT Konut ke-11 dihadiri oleh seluruh SKPD lingkup Konut, pihak terkait, masyarakat Konut dan sekitar 200 orang warna negara Korea Selatan di antaranya CEO MBG Group. Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan pawai kirab budaya.
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar