tegas.co., KOLAKA, SULTRA – Apel gelar pasukan mantap Praja Anoa 2018 di lapangan 19 November Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) Sabtu (06/1/2018) dirangkaikan dengan simulasi pengamanan pilkada Pemilihan Bupati dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tenggara 2018 mendatang.
Simulasi yang digelar Polres Kolaka ini menggambarkan cara penanganan masalah yang timbul akibat proses pilkada, mulai dari pendekatan persuasif hingga mengerahkan pasukan.
Dimana anggota polisi terlibat saling dorong dengan puluhan warga yang melakukan aksi unjuk rasa (Unras) menolak hasil penghitungan pilkada Kolaka.
Massa menganggap telah terjadi kecurangan saat perhitungan suara di salah satu TPS, sehingga massa meminta ketua KPU untuk menemui mereka karena diduga berpihak kepada salah satu calon.
Situasi semakin memanas massa melempari polisi menggunakan air mineral karena tidak puas dengan pernyataan ketua KPU Kolaka.
Sehingga polisi melakukan prosedur penanganan dan pengamanan dalam situasi itu dengan menyemprotkan air dari water canon ke arah massa yang semakin brutal. Massa dapat dibubarkan dengan pendekatan persuasive.
Kapolres Kolaka AKBP Didik Supranoto mengatakan, simulasi tersebut dilakukan untuk mengecek kesiapan personil Polres Kolaka dalam mengamankan pilkada Juni 2018 mendatang.
“Dalam pengamanan pilkada nanti Polres Kolaka akan menurunkan sebanyak 485 personel dari semua satuan fungsi hingga akhir tahapan pilkada dan pilgub Sultra. serta menerjungkan personil yang akan ditugaskan di 778 TPS di kabupaten Kolaka dan Kolaka Timur,”ujar Kapolres.
Diharapkan, tahapan pilkada Kolaka dan Pilgub Sultra dapat berjalan lancar tanpa adanya gangguan dan teror dari pihak manapun.
REPORETER: ASDAR LANTORO
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar