tegas.co., MUNA, SULTRA – Berdasarkan data yang tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), tingkat kemiskinan di daerah itu mengalami penurunan.
Hal ini disampaikan Langsung oleh Kepala BPS Kabupaten Muna, Kadir Pua, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (10/01/2018). Ia mengatakan, data tingkat kemiskinan 2016 sebanyak 15,22 persen. Sedangkan 2017, tingkat kemiskinan hanya sebesar 14, 85 persen. Hal ini tentu menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di Kabupaten Muna mengalami penurunan.
Lebih lanjut, cara perhitungan angka kemiskinan di Kabupaten Muna, kata dia, pihaknya melakukan survey sebanyak dua kali dalam setahun, yakni Maret dan September. Namun pihaknya selalu menggunakan hasil survey Maret karena sampelnya jauh lebih besar ketimbang di September. “Kita menggunakan hasil survey pada Maret, karena sampelnya jauh lebih besar dibanding September 2017,”bebernya.
Selain itu kata dia, Maret itu memang merupakan dasar penilaian peningkatan kemiskinan dalam survey sosial ekonomi nasional (Susenas). “Sehingga itulah yang menjadi rujukan pula dalam menetukan peningkatan kemiskinan dalam wilayah kabupaten, bahkan dapat dijadikan sebagai perhitungan tingkat kemiskinan pada wilayah provinsi,”tuturnya.
Ia juga menyampaikan, terkait faktor penentu penilaian tingkat kemiskinan, itu dapat dilihat dari seberapa besar biaya pembelanjaan masyarakat dalam setiap tahun, bulan maupun harinya. “jika daya beli masyarakat tinggi, maka jelas tingkat kemiskinannya rendah (tidak tergolong miskin). Begitu sebaliknya, jika daya beli masyarakat rendah, maka jelas tingkat kemiskinannya meningkat (tergolong miskin).
Pada intinya kata dia, yang dapat dikatakan miskin itu ketika daya belinya dalam sebulan itu tidak mencapai sekitar Rp296 ribu.”Tetapi alhamdulillah 2017 lalu, tingkat kemiskinan di Kabupaten Muna menurun. Mungkin karena adanya Dana Desa (DD), sehingga dalam pemanfaatannya dapat menciptakan lapangan kerja dan memberikan tambahan penghasilan terhadap masyarakat, “pungkasnya
Terakhir Ia menambahkan, untuk 2018 ini, pihaknya akan memulai rapat pembahasan pada akhir Januari, dalam rangka membahas persiapan survey ekonomi masyarakat pada Maret 2018 mendatang.
REPORTER: LA.ODE AWALLUDIN
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar