tegas.co., MUNA, SULTRA- Kepala kepolisian resort Muna AKBP. Agung Ramos Paretongan Sinaga bersama Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Wuna, H. Uking Djasa didampingi bendaharanya, Muhammad Natsir Ido dan pimpinan STIP Wuna melakukan mediasi atas konflik yang terjadi di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Wuna Raha, Sulawesi Tenggara (Sultra) itu.
Mediasi itu dilakukan setelah mahasiswa menolak kebijakan birokrasi kampus menaikan biaya administrasi proposal penelitian, seminar hasil penelitian, dan ujian skripsi serta indikasi tindakan kriminalitas yang dilakukan oknum dosen sekaligus unsur pimpinan STIP Wuna Raha yang berinisial (JST) pada salah satu mahasiswa budidaya perairan berinisial (AD) beberapa waktu lalu.
Kehadiran kepolisian ini untuk membuka ruang diskusi, karena ada keinginan dari mahasiswa yang terhambat dan belum menemui titik temu.
“Kehadiran kami disini, bukan untuk mengintervensi salah satu pihak, namun ini sebagai bentuk untuk membuka ruang komunikasi, agar seluruh masalah yang ada dapat cepat terselesaikan,”ungkap Kapolres Muna
Kapolres berharap, bahwa kepolisian bisa dekat dengan mahasiswa dan pihak kampus, setelah dikomunikasikan ada jalan keluar, semoga proses belajar mengajar bisa berjalan kembali dan dunia pendidikan khusunya di kabupaten Muna bisa bergairah, dan harapan STIP menjadi universitas bisa terwujud dan pihak kepolisian mendukung sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan.
Sementara itu, Uking Djasa, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Wuna mengatakan, dinamika di dalam kampus adalah sebagai salah satu keinginan bersama untuk kemajuan yang lebih baik, karena kampus ini adalah rumah kita dan harus kita pelihara. Perbedaan-perbedaan di luar harus dijauhkan ketika berada di dalam kampus yang kita cintai ini. “Dinamika ini untuk menuju perubahan yang lebih baik di kampus yang kita cintai ini,”ungkap Uking Djasa.
REPORTER: LA ODE AWALLUDIN
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar