Uang Jasa BPJS Perawat dan Bidan Puskesmas Pondidaha Tidak Pernah Dibayarkan

tegas.co., KONAWE, SULTRA – Miris, uang jasa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) perawat honorer Puskesmas Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), berjumlah 30 orang sejak bulan Agustus 2017 tidak pernah dibayarkan, tidak hanya perawat, ada juga Bidan honorer yang berjumlah sekitar 10 orang uang jasa BPJS mereka tidak dibayarkan.

Uang Jasa BPJS Perawat dan Bidan Puskesmas Pondidaha Tidak Pernah Dibayarkan
ILUSTRASI

Meski uang jasa BPJS perawat dan Bidan di Puskesmas Pondidaha tidak begitu banyak nilainya hanya sekitar Rp 150 ribu perorang, mereka tetap berharap untuk diberikan haknya. Pasalnya, mereka juga masih selalu menjalankan tugas sebagai tenaga medis untuk memberikan pelayanan kesehatan kendati pegawai non PNS.

Informasi yang dihimpun oleh awak media tegas.co terhadap salah seorang pegawai honorer Puskesmas Pondidaha mengatakan, uang jasa mereka sejak bulan Agustus 2017 tidak pernah dibayarkan hingga saat ini, hal itu terjadi sejak adanya Kepala Puskesmas (Kapus) Pondidaha yang baru, Esty Saranani.

Menurut pegawai honorer itu, mereka sudah sering pertanyakan kepada Kapus Pondidaha, mengapa uang jasa BPJS mereka tidak dibayarkan, Kapus berdalih bahwa uang tersebut digunakan untuk perbaikan mobil ambulans, alasan itu terus diungkapkan setiap para honorer perawat dan Bidan pertanyakan haknya.

Kenyataannya hingga saat ini, mobil ambulans yang sering dijadikan sebagai alasan untuk perbaikan masi juga tidak beroprasi, bahkan terparkir dalam kondisi rusak begitu saja di kediaman Kapus Pondidaha di Desa Wawolemo.

“Waktu rusak mobil ambulans AVP dia tidak bayar kita punya uang jasa BPJS lagi,  alasannya itu uang mau dipake perbaikan, rusak mobil ambulans travello uang BJPS keluar tidak dibayar lagi, alasan perbaikan lagi, alasannya perbaikan terus, tapi tidak ad buktinya,” ungkap salah seorang perawat Puskesmas Pondidaha yang enggan disebutkan namanya, Kamis (01/02/2018).

Kalaupun terjadi pembayaran sejak kepemimpinan Esty Saranani, kata perawat itu, 1 atau 2 bulan saja yang dibayarkan, bahkan, sering ada pemotongan yang arahnya tidak jelas.

Perawat yang sudah sekitar tiga tahun menjadi honorer di Puskesmas Pondidaha itu berharap, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kab.Konawe untuk segera mengambil tindakan tegas dan mencari solusi bagaimana cara mengakomodir kebutuhan mereka sehingga tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

REPORTER: RIDWAN

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar