tegas.co., BUTUR, SULTRA – Daerah hutan konservasi yang dilindungi oleh pemerintah sepanjang jalur jalan yang menghubungkan Maligano Kabupaten Muna dan Ronta Kabupaten Buton Utara (Butur) tak pernah sepi dari aktivitas para penebang liar.
Di kawasan ini terpantau maraknya penebang liar hampir disepanjang jalan. Penebang liar yang paling banyak ditemui di anatara kilometer 9 hingga kilometer 11 dan sepanjang bantaran hulu sungai kali Siloi.
Bukan rahasia umum lagi daerah ini selalu menjadi incaran para oknum pembalak liar, posisi yang strategis di sepanjang jalur jalan yang pohon kayunya masih padat dan prosesnya lebih cepat.
Oknum penebang liar yang tak bertanggungjawab ini mulai nekat menebang kayu di sepanjang pinggir jalan Maligano-Ronta yang menghubungkan Kabupaten Muna dan Kabupaten Buton Utara.
Selain merusak hutan lindung dan mengakibatkan kerugian negara, para oknum penebang liar ini juga mengacam keselamatan pengguna jalan.
Tak jarang pohon kayu yang ditebang secara ilegal ini melintang di atas badan jalan, tanpa mempertimbangkan keselamatan pengguna jalan.
Bagi pengguna jalan yang melintas di jalur jalan ini diharapkan berhati-hati, pohon tumbang yang ditebang penebang liar ini kapan saja bisa mengancam keselamatan jiwa bagi pengguna jalan.
Pengguna jalan yang melintas di jalan jalur jalan ini akan menyaksikan lansung kebrutalan penebang liar di sepanjang jalur jalan Maligano-Ronta.
Sepanjang jalan akan menyaksikan tumpukan kayu gergajian para oknum penebang liar, selain itu juga pengguna jalan akan disungguhkan pemandangan mengerikan batang dan dahan kayu tebangan melintang diatas jalan, bahkan tak jarang pengguna jalan harus bersabar menunggu badan jalan selesai dibersihkan akibat tumpukan dahan kayu yang ditebang.
REPORTER: MIRDAT
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar