Mesin ABF TPI Baubau Rusak, PAD Berpotensi Tersendat

tegas.co., BAUBAU, SULTRA – Mesin Air Blast Freezing (ABF) di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang terletak di Pasar Wameo mengalami kerusakan. Sehingga TPI Kota Baubau tidak dapat memproduksi ikan beku.
Mesin ABF TPI Baubau Rusak, PAD Berpotensi Tersendat
Pj. Walikota Baubau, DR. Hado Hasina bersama rombongan saat meninjau TPI Wameo FOTO: A D H

Penanggung jawab TPI Muslimin Buhim menuturkan, mesin ABF yang ada saat ini merupakan keluaran tahun 2005. Pihaknya telah menyampaikan kepada Pj Walikota Baubau Hado Hasina untuk mengganti seluruh mesin.

“Jadi ini mesin tua, harusya diganti semua. Pj Walikota Baubau sudah berkunjung ke TPI, kami sampaikan semua mesin harus diganti untuk memenuhi target PAD Rp 1,5 miliar,”tuturnya saat ditemui di TPI Wameo, Selasa (06/02/2018).
Jika mesin hanya diperbaiki kata Muslimin, tidak akan bertahan lama. Selain waktunya  yang lama karena teknisinya harus didatangkan dari Surabaya, ongkos perbaikan juga cukup besar.
“Kalau kita perbaiki paling lama 1 sampai 3 bulan rusak lagi, jadi lebih besar ongkosnya. Kami masih menunggu arahan dari dinas, karena kami tidak bisa belanja langsung,”ungkapnya.
Dikatakan, Pj Walikota Baubau sangat merespon kerusakan mesin di TPI Kota Baubau. Sementara untuk mengganti seluruh mesin, akan menggunakan anggaran 2018 atau anggaran perubahan.
Muslimin menambahkan, untuk mencegah inflasi yang tinggi karena tingginya harga ikan di Kota Baubau, maka Pemerintah Kota Baubau harus berani mengeluarkan anggaran untuk membeli ikan. Menurutnya, tingginya harga ikan di Kota Baubau saat ini telah dikeluhkan masyarkat.”Pemerintah harus berani membeli ikan dengan anggaran Rp 1 hingga Rp 2 miliyar,”tandasnya.
Mengetahui hal itu, Pj. Walikota Baubau, DR Hado Hasina akan mempelajarinya. hali itu juga sudah disampaikan kepada Plt Gubernur Sultra, HM. Saleh Lasata saat peresmian pasar ikan Wameo.
Tonton videonya disini
Menurut Hado, untuk mengganti ABF yang baru membutuhkan anggaran Rp.150 juta per unit. meski begitu aset milik pemerintah itu dapat menyumbang PAD millyaran rupiah.
Pj Walikota juga mengajak investor lokal untuk mengelolah TPI tersebut, namun kata dia, sampai saat ini belum bertemu  investor,”Jika hal ini bisa kita lakukan mengapa tidak melibatkan investor untuk mengelola TPI. ini disebut kerjasama dengan pihak swasta.
REPORTER: A D H
PUBLISHER: MAS’UD

Komentar