tegas.co., POMALAA, SULTRA – Senin 5 Februari 2018 – PT Aneka Tambang (Antam) Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Seminar Total Quality Manajemen bagi para guru di kecamatan Pomalaa, kabupaten Kolaka. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 31 Januari hingga 2 Februari 2018 itu dilakukan bersama Global Learning Center (GLC) Indonesia di Pondok Huko-huko, komplek PT Antam UBPN Sultra, di Pomalaa.
Vice President (VP) Human Capital and Corporate Social Responsibility (HC & CSR) PT Antam UBPN Sultra Kamsi melalui press releasenya menjelaskan, kegiatan ini merupkan salah satu program unggulan Community Social Responsibility (CSR) Antam di sektor pendidikan. Program ini dilakukan secara berkelanjutan setiap tahunnya dengan tujuan untuk meningkatkan mutu guru secara berkelanjutan bagi sekolah yang ada di sekitar ring satu areal opersi perusahaan.
Dikatakannya, sebagai salah satu stakeholders yang di Pomalaa, PT Antam berupaya membantu pemerintah dengan melakukan membangun program inisiatif CSR yang bersinergi dengan program-program pemerintah.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Eksternal Relation Manager PT Antam UBPN Sultra, Pamiluddin Abdullah. Menurutnya, komitmen PT Antam terhadap pembangunan masyarakat di sekitar wilayah operasinya sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya program-program CSR yang disalurkan baik itu kepada masyarakat langsung, organisasi pemuda, pemerintah desa, pemerintah daerah dan bahkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Program-program itu dikemas dalam bentuk pembanungan di sektor ekonomi, infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan sosial.
Sementara itu, CSR Manager PT Antam UBPN Sultra Muhammad Rusdan menjelaskan, pelaksanaan seminar ini merupakan tahap keempat dari program peningkatan mutu sekolah (School Development Program/SDP).
Kata dia, dalam master plan CSR PT Antam, SDP merupakan salah satu program unggulan yang dilakukan secara berkelanjutan. Progam ini mulai dilakukan sejak tahun 2016 lalu.
Hari pertama seminar kali ini, para peserta disuguhi marteri tentang monitoring guru mengajar di SMPS Antam untuk melihat implementasi dari program tahap pertama, kedua dan ketiga selama program berlangsung, sejauhmana efektifitasnya dalam proses belajar mengajar telah teraktivasi oleh para guru.
Sementara di hari kedua membahas tentang seminar perkembangan remaja. Tujuannya memberikan pemahaman kepada guru sekolah dalam mendidik siswanya.
“Di hari ketiga, berlanjut workshop Total Quality Managemen yang diperuntukkan kepada pimpinan sekolah SD dan SMP se Kecamatan Pomalaa,” kata Rusdan.
Program pelatihan peningkatan kompetensi guru melalui workshop manajemen mutu terpadu ini merupakan bagian dari tindak lanjut peningkatan kompetensi guru yang secara terus menerus dilakukan secara berkelanjutan.
Manajemen mutu terpadu adalah proses perbaikan secara terus menerus atau berkesinambungan yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka mencapai sekolah yang bermutu. Kepala sekolah sebagai manajemen puncak memegang peran penting dalam suksesnya pelaksanaan implementasi program ini di sekolah.
Menurutnya, setiap pimpinan sekolah harus memahami Total Quality Manajemen (TQM) sebagai sebuah falsafah, metode, teknik dan strategu managemen untuk perbaikan mutu sekolah, karena kinerja organisasi sekolah senantiasa dinilai masyarakat dalam situasi yang semakin berkembang dan maju seperti saat ini.
Pimpinan sekolah perlu memahami harapan masyarakat terhadap sekolahnya. Apa hakikat dari keberadaan sekolah yang diharapkan masyarkat, bagaimana membuat sekolah menjadi efektif agar harapan pelanggan pendidikan tercapai? Ini semua akan terjawab dengan implementasi TQM di sekolah.
“Para pimpinan SD dan SMP se Kecamatan Pomalaa cukup antusias dengan materi yang dipaparkan oleh para narasumber dari GLC ini. Pelatihan dihadiri sekitar 80an peserta se Kecamatan Pomalaa,” pungkasnya. (*)
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar