Pilkada Kolaka, Mantan Bos Nomor Urut 1, Mantan Bawahan Nomor Urut 2

tegas.co., KOLAKA, SULTRA – Ribuan kader dan simpatisan kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati Kolaka menghadir pelaksanaan pleno pengundian nomor urut, Selasa (13/2/2018).

Pilkada Kolaka, Mantan Bos Nomor Urut 1, Mantan Bawahan Nomor Urut 2
Pilkada Kolaka, Mantan Bos Nomor Urut 1, Mantan Bawahan Nomor Urut 2 FOTO: ASDAR LANTORO

Kedua paslon tersebut mengikuti pencabutan nomor urut setelah ditetapkan sebagai calon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kolaka, melalui rapat pleno terbuka pada 12 Februari 218 lalu.

Iklan Pemkot Baubau

Satu persatu pasangan calon dan simpatisannya diperiksa petugas saat hendak memasuki ruangan pencabutan nomor urut.

Pihak KPU Kolaka sebagai penyelenggara hanya memperbolehkan 60 orang simpatisan setiap paslon untuk memasuki ruangan tersebut.

Saat pencabutan berlangsung, Ahmad Safei-Jayadin selaku mantan “Bos” rivalnya, mendapat nomor urut satu. Sedangkan mantan bawahannya yang menjadi rivalnya, Asmani Arif-Syahrul Beddu mendapatkan nomor urut dua.

Saat pengundian nomor urut Paslon berlangsung, seketika situasi dalam ruangan menjadi gaduh, nyaris menimbulkan keributan akibat simpatisan kedua paslon yang memberikan support secara berlebihan. Beruntung situasi ini dapat diredam oleh aparat kepolisian yang melakukan pengamanan.

Paslon Ahmad Safei-Muh. Jayadin mendaftar di KPU sebagai calon bupati dan wakil bupati Kolaka periode 2018-2023 didukung sebelas partai politik, yakni PAN, NasDem, Demokrat, Gerindra, PPP, Hanura, PDI-P, PKB, PBB, PKPI dan partai Perindo.

Sementara paslon Hj. Asmani Arif-Syahrul Beddu didukung dua partai politik, yakni partai Golkar dan PKS.

Masing-masing paslon mengaku, nomor yang didapatkan merupakan nomor kemenangan mereka. Karena semua memiliki arti yang dapat mengantarkan menjadi bupati dan wakil bupati Kolaka periode 2018-2023.

“Nomor urut 1, berarti juara kan,”singkat Ahmad Syafei. Demikian pula Asmani Arif mengatakan hal yang sama.

“Nomor urut dua keberuntungan, contohnya, presiden Jokowi menang dengan nomor urut dua, Gubernur Nur Alam juga pernah nomor urut dua, begitu pula Walikota Kendari ADP, juga menggunakan nomor urut, menang. selain itu, dalam kamus besar Inggris-Indonesia, nomor urut dua memiliki simbol “V” yang berarti Viktory, artinya kemenangan,”jelas perempuan berhijab itu yang sudah mengabdi puluhan tahun di Pemkab Kolaka.

Usai pencabutan nomor urut, paslon Asmani Arif-Syahrul Beddu kembali menemui simpatisannya untuk melakukan long march keliling kota Kolaka.

Sementara Ahmad Safei-Jayadin sebagai bupati dan wakil bupati Kolaka non aktif lebih memilih menemui simpatisannya dan menyampaikan agar merayakan pesta demokrasi yang damai dan kondusif.

REPORTER: ASDAR LANTORO

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar