Ricuh,? Kampanye Damai di Kolaka

tegas.co., KOLAKA, SULTRA – Kampanye damai yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara yang digelar di pelataran rumah adat, pantai Mandra, kelurahan Sea, kecamatan Latambaga ricuh, Minggu (18/2/2108).

 

Iklan Pemkot Baubau
Ricuh,? Kampanye Damai di Kolaka
Suasana kampanye damai di Kolaka FOTO: ASDAR LANTORO

Suasana tegang terjadi saat dua pendukung masing-masing pasangan calon bupati Kolaka naik ke atas panggung untuk diberi kuis oleh panitia.

Beruntung aparat kepolisian yang berjaga dapat menenangkan para pendukung paslon Buipati dan Wakil Bupati tersebut.

Kampanye damai yang ricuh tersebut terjadi saat dua pendukung masing – masing calon bupati Kolaka, saling unjuk kekuatan di depan panggung acara, dengan menepuk dada dan membuka baju, membuat salah seorang pendukung paslon lainnya tersinggung karena dianggap diremehkan.

Untuk menghindari kericuhan lebih luas, puluhan petugas keamanan dari Polres Kolaka yang berjaga disekitar panggung, langsung mengamankan keduanya simpatisan paslon Buipati.

Akibatnya, panitia KPUD Kolaka membatalkan kuis undian untuk perwakilan pendukung masing-masing pasangan calon bupati hingga acara berakhir.

Kampanye damai KPUD Kolaka, dihadiri oleh pasangan calon bupati, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) dan para pendukung pasangan calon. Acara diakhiri dengan penandatanganan dan pembacaan janji deklarasi damai.

Kapolres Kolaka, AKBP Didik Supranoto mengatakan, dalam acara deklarasi damai yang dilakukan oleh KPUD Kolaka, pihaknya menerjunkan 200 personil, baik pengamanan terbuka maupun pengamanan tertutup. “Dua ratus personil, kami melakukan pengamanan terbukan dan tertutup,”ujar Kapolres.

Dia berharap kepada seluruh masyarakat kabupaten Kolaka, utamanya kepada para calon, partai pendukung, tim sukses untuk tetap menjaga situasi di kabupaten Kolaka, agar tetap kondusif hingga pelaksanaan pemilihan bupati Kolaka berjalan dengan baik, kondusif dan damai.

REPORTER: ASDAR LANTORO

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar