tegas.co., KENDARI, SULTRA – “Pelibatan TNI AD khususnya Korem 143/HO dalam program Upsus Pertanian di wilayah Sultra, merupakan wujud tanggung jawab kami selaku prajurit TNI AD, dalam upaya membantu pemerintah Provinsi Sultra dalam mewujudkan peningkatan produksi pangan di sejumlah sentra pertanian di berbagai Kabupaten/kota di wilayah Sultra,” demikian dikatakan oleh Kasrem 143/HO Letkol Kav Agus Waluyo, S.I.P. yang membacakan amanat Danrem 143/HO dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Program Tanaman Pangan (UPSUS PAJALE) Provinsi Sultra di Gedung Tamalaki Makorem 143/HO, Selasa (20/2).
Korem 143/HO beserta jajarannya terus berupaya melakukan evaluasi terhadap kinerja kegiatan pendampingan yang sudah dilakukan untuk memberikan dampak positif berupa peningkatan LTT dan Sergap dalam rangka percepatan pelaksanaan program Upsus Pajale di wilayah Sultra.
“Upaya khusus ini merupakan tugas bersama yang harus bersinergi, baik dengan petani, pemerintah, dinas instansi terkait khususnya dengan dinas pertanian Provinsi dan kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Sultra dan seluruh komponen bangsa yang terkait,” tutur Kasrem.
Letkol Agus berharap, dengan adanya kegiatan Rakor Upsus yang kita laksanakan, dapat memberikan manfaat dan hasil yang maksimal guna menyamakan visi dan strategi dalam percepatan capaian target program Upsus Pajale yang telah ditentukan oleh Kementan RI kepada kita semua di wilayah Provinsi Sultra.
“Kepada para Dandim dan Pasiter Kodim jajaran Korem 143/HO, untuk mengoptimalkan koordinasi dengan Distan Kab/Kota dan Poktan serta melakukan kegiatan pendampingan Program Upsus secara maksimal,” pungkasnya.
Hal senada Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Sumarjo Gatot Irianto, dalam pemaparan dan pengarahannya mengintruksikan para Kepala Dinas Pertanian Kabupaten dan Kota bersama para Dandim dapat mencari areal tanaman baru untuk perluasan areal tanam baru PAJALE di wilayah Provinsi Sultra.
Tonton videonya disini
“Perluasan Areal Tanaman Baru (PATB) harus diperbanyak luas panennya, karena sudah terbukti dengan PATB, luas lahan jagung secara nasional seluas 3 juta Hektare dapat menghasilkan panen seperti luas lahan panen 7 juta Hektare,” ungkap Dirjen TP.
Selain itu, Dirjen TP juga meminta agar dalam pelaporan PATB harus mencantumkan titik koordinat (Lintang dan Bujur, red) serta nama desa dan kecamatan agar dapat direkam oleh BPS Sultra dan ditambahkan ke dalam data perluasan lahan.
“PATB pengolahannya tidak perlu sempurna agar tidak banyak menghabiskan biaya. Para Kadistan Kabupaten dan Kota bersama Dandim segera bertindak untuk melaksanakan percepatan PTAB sesuai dengan alokasi target yang telah ditentukan,” imbuhnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Danrem 143/HO yang diwakili oleh Kasrem 143/HO, Kadistanak Provinsi Sultra, Kepala BPS Sultra, Kepala BPTP Sultra, Kadivre Bulog Sultra, Kadis Perkebunan dan Holtikultura Sultra, Kadis Ketahanan Pangan Sultra, Kadis Transmigrasi Sultra, Kadis ESDM Sultra, serta para Kasiter di jajaran Korem 143/HO.
PUBLISHER: MAS’UD