Hari Raya Nyepi, Warga Hindu Bali Lakukan Catur Brata

tegas.co., DENPASAR, BALI – Hari Raya Nyepi 1940 Caka yang jatuh pada hari Sabtu (17/3) 2018 membuat alam di Bali menjadi lebih hening dan tenang. Pasalnya Umat Hindu di Bali melakukan Catur Brata Penyepian yang harus mereka lakukan sehari penuh.

Meski Diporakporandakan Pasangan Asrun-Hugua Lampaui Rivalnya
Jangan lupa subdcrebe youtube tegas.co, klik link ini lalu masuk dan klik subscrebe di youtube tq

Catur Brata Penyepian merupakan pantangan yang wajib dilakukan saat Nyepi diantaranya Amati Geni (tidak menyalakan api, listrik, lampu, alat elektronik yang mengahsilkan cahaya), Amati Karya (tidak melakukan pekerjaaan atau aktifitas fisik seperti bekerja ,sekolah). Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang atau melakukanan kesenangan), dan Amati Lelungaan (Tidak bepergian selama Nyepi).

Seluruh Jalan-Jalan di Bali sama sekali tidak ada kendaraan yang melintas untuk menghormati Hari Raya Nyepi. Termasuk Pelabuhan dan Bandara pun tidak beroperasional selama 24 Jam.

Stasiun televisi dan radio bahkan televise kabel berlangganan juga tidak bersiaran. Untuk tahun 2018, Hari Raya Nyepi semakin istimewa karena seluruh perusahaan Telekomunikasi yang menawarkan faisiltas Internet pun selama 24 Jaam mematikan jaringannya.

Pengguna jasa telekomunikasi hanya bisa melakukan kirim pesan dan telepon saja. Meski menjadi sebuah pro dan kontra terkait aturan ini namun dengan mematikan jaringan internet provider sejatinya agar Umat Hindu di Bali menjadi lebih fokus untuk menjalankan Catur Brata Penyepian. Umat Non Hindu pun menghormati aturan yang telah disepakati oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bali.

Hari Raya Nyepi juga secara tidak langsung menghemat pemakaian energi listrik yang cukup besar karena Bali merupakan daerah pariwisata dan berkurangnya emisi karbon yang ditimbulkan oleh asap kendaraan bermotor. Udara menjadi lebih segar dan kebisingan menjadi tidak terdengar lagi. Para wisatawan yang kebetulan berlibur ke Bali juga memilih berdiam di dalam hotel.

REPORTER: HERDIAN ARMANDHANI

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar