RSBG Berdalih Pasien Terlantar Karena Hari Libur

RSBG Berdalih Pasien Terlantar Karena Hari Libur
Direktur RSBG Kolaka, DR. Muh. Rafi saat memberikan keterangan perS terkait PASIEN ibu dan bayinya meninggal dunia di rs tersebut karena diduga diterlantarkan FOTO: ASDAR LANTORO

tegas.co., KOLAKA, SULTRA – Kasus dugaan penelantaran pasien oleh dokter kandungan di Rumah Sakit Benyamin Guluh (RSBG) Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) kian marak diberitakan.

Salah satunya, kejadian seorang ibu meninggal dunia bersama bayinya yang diduga akibat pelayanan dokter kandungan di RSBG Kolaka yang dinilai sangat buruk.

Akibat pemberitaan tersebut, Direktur RSBG Kolaka, DR. Muh. Rafi angkat bicara. Ia mengatakan, pasien yang terlantarkan selama 18 jam tersebut sudah diberikan tindakan emergency oleh perawat dan bidan yang piket pada saat itu.

Namun ketika pasien membutuhkan dokter ahli kandungan, dokter yang bersangkutan terlambat datang di RS.

Rafi menjelaskan, pasien dilarikan ke rumah sakit saat itu bertepatan dengan hari libur, sehingga biasanya terlambat diberikan pertolongan karena dokter tidak berada di rumahnya.

“Padahal, pihak rumah sakit harus melayani semua orang tanpa mengenal hari libur karena sudah digaji oleh negara,” tuturnya saat ditemui, Senin (27/3/2018).

Sementara itu, terkait kasus seorang ibu yang meninggal dunia bersama bayinya akibat pelayanan dokter kandungan,  Rafi juga mengakui kalau di Kolaka memang kekurangan dokter kandungan sejak puluhan tahun yang lalu.

Akibat kejadian tersebut, pihak RSBG Kolaka bersama Dinas Kesehatan Kolaka berjanji akan segera mengusulkan penambahan dokter ahli kandungan di Kolaka, sebab warga kolaka membutuhkan 2 hingga 3 orang dokter kandungan.

REPORTER: ASDAR KOLAKA

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar