Ribuan Sepeda Kuno Lintasi Kawasan CFD Renon

tegas.co., DENPASAR, BALI – Pengunjung kawasan  car  free day di Lapangan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Niti Mandala renon pada hari Minggu (15/4) 2018 pukul 07.00 wita nampak berkerumun disepanjang Jalan Puputan Raya Renon depan Kantor KPU Provisni Bali.

Kehadiran masyarakat Bali ini ternyata sedang menunggu pawai sepeda kuno serangkaian acara International Veteran Cycle Asscociation (IVCA) 2018 yang dipusatkan di Lapangan Massionette , Inna Grand Bali Beach Sabur dari tanggal  12 s.d 16 April 2018. Rombongan pawai sepeda kuno ini selain diikuti oleh penggemar sepeda lawas dari Bali uga diikuti delegasi dari seluruh provinsi di Indonesia serta negara-negara di kawasan Benua Australia, Eropa, Asia, dan Amerika.

Iklan ARS

Pawai sepeda kuno semakin uni manakala para pengendara sepera kuno menggunakan pakaian dari daerah masing-masing. Bahkan ada juga yang menggunakan pakaian layaknya veteran jaman kemerdekaan. Para peserta pawai sepeda kuno juga menghias sepeda mereka dengan pernak-pernik yang membuat sepeda kuno mereka nampak semakin cantik.

Peserta pawai didominasi dari usia remaja hingga ada pula yang sudah lansia bersemangat mengikuti pawai yang berjarak 20 km ini. Beberapa komunitas lari yangs sedang berolahraga nampak berswafoto ditengah-tengah rombongan pawai sepeda kuno.

Beberapa pengendara sepeda kuno juga ada yang menyempatkan berfoto bersama masyarakat untuk mengabadikan foto bersama

Salah satu delegasi sepeda kuno yang mencuri perhatian masyarakat di kawasan car free day Renon adalah Delegasi dari Minahasa, Sulawesi Utara.

Ada 10 orang delegasi yang menggunakan pakaian khas Minahasa. Mereka menggunakan pakaian Adat Minahasa sambil membawa pedang,tombak,  perisai, dan alat musik tambur (seperti kendang yang dipukul dengan tangan).

Mengetahui banyak masyarakat Bali yang mengerumuni delegasi dari Minahasa ini karena jarang terlihat di Bali dan unik akhirnya mereka pun berhenti. Delegasi dari Mianahasa ini pun dengan cakap dan lihai langsung menarikan Tarian Kabasaran.

Konon Tarian Kabasaran merupakan Tarian perang dan termasuk tarian keprajuritan  tradisional Khas Minahasa. Selama 15 menit masyarakat Bali dapat menyaksikan tarian Kabasaran dipinggir jalan.

Tarian ini benar-benar begitu memukau hingga riuh tepuk tangan pengunjung kawasan car free day Renon menggema.

Ibu Ketut Oka, salah satu pengunjung yang menyaksikan delegasi sepeda kuno yang menarikan tarian Kabasaran mengaku takjub dan sangat kagum dengan sajian yang ditampilkan delegasi dari Minahasa itu.

“Baru pertama kali melihat tarian dari Minahasa, ternyata sangat indah dan luwes sekali’ ujarnya dengan dialek khas Bali.

REPORTER: HERDIAN ARMANDHANI

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar