Festival Pangan Lokal, Sate Pokea Raih Rekor Muri

tegas.co., KENDARI, SULTRA – Plt Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulkarnain Kadir, SE mengungkapkan, festival pangan lokal dengan penyajian sate pokea meraih rekor muri.

Festival pangan lokal ini digelar di jalan Tebau Nunggu, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari dengan panjang 240 meter. Dalam festival ini menyajikan, 69.020 tusuk pokea.

“Festival pangan lokal ini merupakan ekspresi dan kesyukuran dalam rangka HUT 187 Kota Kendari. hasil hitungan notaris, sebanyak 69.020 tusuk pokea. dengan demikian dirinya yakin meraih rekor muri yang sebelumnya diraih kabupaten Waringin Timur yang jumlah disajikan sekitar 5000 porsi. hal ini juga dikatakan pihak notaris, bahwa jumlah penyajian porsi akan meraih rekor muri,”ujar Wakil Walikota ini, Senin (7/5/2018).

Menurut Plt, pihaknya akan merumuskan menu sate pokea ini agar menjadi makanan khas di Kota Kendari, olehnya itu, diharapkan agar setiap rumah makan dapat menyediakan menu tersebut.

Di tempat yang sama, Kadis Pangan Kota Kendari, Nismawati menerangkan, mestinya 76 ribu tusuk sate pokea yang akan disajikan dalam festival pangan lokal itu, namun setelah dihitung oleh notaris hanya sekitar 69.020 tusuk.

Festival Pangan Lokal, Sate Pokea Raih Rekor Muri
Festival sate pea dalam rangka HUT ke 187 Kota Kendari

Hal ini karena pada rapat bersama seluruh TP PKK se Kota Kendari menyapakati, setiap TP PKK tingkat kelurahan dan kecamatan membawa 1000 tusuk sate pokea.

“Jika ditotalkan akan berjumlah 76 ribu, sebab 11 kecamatan berarti jumlahnya 11 ribu tusuk pokea, terus kelurahan berjumlah 65 kelurahan, berarti, totalnya 11 ribu ditambah 65 ribu sehingga berjumlah 76 ribu tusuk pokea,”jelasnya Nismawati.

Belum diketahui jumlah tusuk pokea itu berkurang akibat TP PKK kecamatan dan kelurahan tidak memenuhi sesuai kesepakatan saat rapat, atau karena hitungan yang salah.

“Karena saat akan dihitung ulang, masyarakat sudah menyerbu makanan itu, sehingga tidak sempat lagi dihitung ulang, karena dalam waktu sekejap makanan habis,”kata Nismawati.

Kata dia, tujuan festival lokal ini yakni, menumbuhkan rasa cinta terhadap pangan lokal sekaligus memeriahkan HUT ke 187 Kota Kendari.

“Meski kurang dari jumlah tusuk 76 ribu kami tetap optimis meraih rekor muri karena panjang yang kita sediakan untuk jumlah sebanyak tusuk sate pokea itu 240 M,”kata Nismawati kepada tegas.co.

Acara festival lokal ini sempat ricuh akibat berebut makanan sate pokea. menurut Hisnawati, pihaknya sudah mengantisipasi, namun hal kedua penyelenggaraan itu kembali terjadi.

Menurut Nismawati, sebelumnya, festival lokal direncanakan makanan tradisional Kasuami dan sinonggi, namun karena terkendala dengan bahan, sehingga dialihkan ke sate pokea.

MAS’UD

Komentar