Workshop, FHIL UHO Cari Solusi Tanggap Kerusakan Hutan di Sultra

tegas.co., KENDARI, SULTRA – Fakultas kehutanan dan ilmu lingkungan (FHIL) Universitas Halu oleo (UHO) Kendari menggelar kegiatan workshop tentang Strategi Pengelolaan Hutan di Sulawesi Tenggara (Sultra). Kegiatan diselengarakan di gedung aula pasca sarjana kampus lama, Sabtu (12/05/2018).

Kegiatan workshop Strategi Pengelolaan Hutan di Sultra yang dilaksanakan Badan Eksekutif Mahsiswa (BEM) Fhil UHO bekerja sama dengan angkatan 2016 kehutanan Selaku panitia inti kegiatan.

Dihadiri, wakil Dekan III (WD3) Fhil, Kepala KPH Gularaya, Dinas Kehutanan, Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam(BKSDA) sebagai pemateri.

Workshop, FHIL UHO Cari Solusi Tanggap Kerusakan Hutan di Sultra
Mahsiswa FHIL UHO Kendari FOTO: MUH. IKSAN

Aladin Tunda selaku ketua (BEM) FHIL mengungkapkan, tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan serta wawasan terkait dengan strategi pengelolaan hutan di Sulawesi Tenggara selain itu melalui kegiatan ini mahasiswa tidak hanya mengetahui bagimana pengelolaan hutan secara teori tetapi dapat di aplikasikan di kemudian hari.

“Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meninjau permasalahan hutan di Sulawesi Tenggara serta menciptakan mahasiswa yang memiliki pengetahuan dalam strategi pengelolaan hutan,”tuturnya.

Marwa selaku wakil dekan III FHIL, yang turut hadir dalam kegiatan sekaligus membuka kegiatan, mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena mahasiswa ikut serta berperan dalam pengelolaan hutan, “karena sekarang ini semakin banyak sekali kepentingan individu yang memanfaatkan lahan,” ucapnya saat di temui di aula pasca sarjana.

Olehnya itu, ia berharap dalam kegiatan ini pemerintah terkait khususnya KPH Gularaya dan Dinas Kehutanan dapat mengangkomodir adanya keinginan-keinginan untuk bisa bekerja bersama-sama membuktikan dan melaksanakan pengamanan hutan di Sultra.

“Harapan kegiatan workshop ini, pemerintah dapat memahami tujuan dari korporasi asing dari pengelolaan SDH Sultra, bahwa korporasi ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan maksimal dengan pengeluaran yang minimal serta waktu yang minimal pula sehingga korporasi asing tidak memperdulikan hak asasi manusia (krisis kemanusiaan) untuk mahasiswa dapat memanfaatkan keberadaannya sebagai intelektual untuk bekerjasama dengan pihak pemangku kepentingan pengelolaan hutan untuk bersama-sama memajukan pengelolaan hutan di Sultra khususnya pengelolaan hutan kemasyarakatan. Karena tanggung jawab mahasiswa adalah untuk menciptakan solusi dari terjadinya kerusakan hutan yang ada di Indonesia,” tutupnya.

REPORTER: MUHAMMAD IKSAN

PUBLISHER: MAS’UID

Komentar