tegas.co., KOLAKA, SULTRA – Teror bom di Surabaya yang menyasar tiga gereja pada hari minggu pagi 13 Mei 2018 lalu memantik rasa geram sekaligus duka mendalam di hati masyarakat dari beragam kalangan dan di berbagai penjuru.

Di kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), sejumlah mahasiswa bersma tokoh agama dan organisasi masyarakat menggelar aksi solidaritas sekaligus doa bersama di bundaran kilometer dua kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara pada selasa malam 15 Mei 2018 pukul 22.00 wita. dengan membaca beberapa puisi dan menyalakan lilin, aksi ini bertujuan mendoakan korban serangan teror di Surabaya.
Selain itu, dengan mengusung tema, gerakan kebangsaan pemuda kabupaten Kolaka, mencegah terorisme dan radikalisme demi NKRI yang damai, mahasiswa bersama tokoh agama dan elemen masyarakat lain, mengutuk keras tindakan terorisme di Surabaya.
Serta meminta kepada pihak yang berwajib, mengusut tuntas siapa pelaku dan motif dibalik tragedi bom Surabaya.
Menurut kordinator aksi, Ahmad mengatakan, dengan menyalakan lilin bersama merupakan simbol duka sekaligus optimisme bahwa cahaya kedamaian dapat mengalahkan semua kekejian paham terorisme dan radikalisme.
“Meski yang hadir dari beragam latar belakang dan berbeda dalam hal keyakinan, tetapi semua punya satu tujuan, untuk menjaga dan merawat kebhinekaan indonesia,”tutur Ahmad.
Bersatu untuk menyatakan terorisme sebagai musuh bersama, mereka juga menyatakan berani dan tidak takut sedikit pun atas aksi teror yang selama ini melanda bangsa indonesia.
Warga Kolaka berharap, agar aksi peledakan bom segera berakhir demi terwujudnya indonesia yang damai serta keutuhan NKRI. mahasiswa juga menyayangkan sikap forkofinKa kolaka yang tidak hadir dalam aksi tersebut.
REPORTER: AS LAN
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar