Yakin Pasangan Asmani Arif – Syahrul Beddu (Berani) Menang di Kolaka

tegas.co., KENDARI, SULTRA – Salah satu juru bicara tim kampanye BERANI, Dahris Al Djuddawie yakin bahwa pasangan calon nomor urut dua, Asmani Arif – Syahrul Beddu (Berani) akan memenangi pertarungan di Pilkada Kolaka 2018.

Yakin Pasangan Asmani Arif - Syahrul Beddu (Berani) Menang di Kolaka
Membludak masa yang mengikuti kampanye akbar BERANI terakhir 21 Juni kemarin.

Keyakinan itu ditandai dengan kalkulasi hasil kampanye  yang telah dilakukan sejak Februari hingga kampanye akbarterakhir 21 Juni 2018 di lapangan Konggoasa.

Paslon dan semua tim pemenangan bergerak dengan maksimal dalam memberikan penjelasan visi, misi dan program kampanye Asmani-Syahrul.

Alhamdulillah masyarakat menyambut baik karena visi misinya relevan dan mampu menjawab permasalahan pembangunan di Kolaka yan selama ini menjadi problem seperti transparansi,  angkatan dan lapangan kerja, ekonomi, lingkungan, meritokrasi aparatur birokrasi, pemuda dan wanita.

“Kami mengusung issu domestik yang dihadapi masyarakat Kolaka dan sebagian besar masyarakat menginginkan pimpinan baru untuk perubahan,”kata Dahris Al Djuddawie kepada tegas.co, Jumat (22/6/2018).

Keyakinan akhir juga diperkuat dengan membludaknya masa yang mengikuti kampanye akbar terakhir 21 Juni kemarin.

Menurutnya, massa yang hadir sekitar 30 ribu orang dan itu diluar prediksi tim berani yang cuma menargetkan sekitar 15 ribu orang.

“Anda liat massa yang hadir, 2 kali lipat dari prediksi kami. Info yang kami olah, berjubelnya massa kampanye karena sebagiannya sudah bergabung. karena mereka kecewa dengan paslon lain yang tidak mengadakan kampanye akbar, sehingga memicu migrasi pilihan ke pasangan BERANI,”ungkapnya.

Terkait hasil lembaga Survey Sinergi Data Indonesia (SDI) yang memenangkan pasangan nomor 1, mantan punggawa Prodem Sultra ini menanggapi santai.

“Itu kan tergantung legitimasi siapa yang memakai Lembaga Survey itu. Terlalu subyektif ukurannya dan itu dilakukan sebelum kampanye Akbar Berani. coba dilakukan setelah kampanye akbar, saya yakin SDI akan memenangkan Berani. Lagian metodologi sampelnya tidak dijelaskan tuntas, apakah memakai multi stage murni atau random samplingnya acak atau tidak. Belum lagi sampelnya hanya 440 orang belumlah mewakili populasi serta margin of errornya besar sekali yakni 4,77 persen. Waktu pengumpulan data juga singkat hanya 5 hari saja yakni 27 sampai 31 mei,”terang Dahris Al Djuddawie.

Masih menurut Dahris Al Djuddawie, jika SDI mau, harusnya diumumkan 23 Juni. Jangan ditanggal 20 Juni, karena itu terlalu potensial politis sebab pasangan nomor 1 tak kampanye pada 19 Juni, tapi survey diumumkan pada 20 Juni, ada apa? Apa mau menggiring opini publik? SDI juga pernah salah meramal pasangan Anis Sandi di putaran 2 pilkada DKI dengan menempatkan angka 49,20 persen, padahal faktanya Anis menang diangka 57,95 persen.

“Lihat selisihnya besar sekali, yakni 8,75 persen. Di Kolaka, Intinya, Berani akan menang diangka moderat 53 persen dan diangka ekstrim 55 – 60 persen Itu hitungan saya,”imbuhnya.

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar