Bupati Konsel Tinjau Lokasi Pembangunan Pasar Ambaipua, Ini Tujuannya

tegas.co., KONSEL, SULTRA – Usai menerima kunjungan kerja Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani. Bupati Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra), H Surunuddin Dangga terlihat meninjau langsung lokasi perencanaan pembangunan pasar rakyat masyarakat Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto. Kamis, 30/8/2018.

Bupati Konsel Tinjau Lokasi Pembangunan Pasar Ambaipua, Ini Tujuannya
Bupati Konsel, H Surunuddin Dangga bersama Kadis Perindag, Hj Sitti Chadijah Sekda, H Sjarif Sajang dan Ketua DPRD, Irham Kalenggo saat meninjau lokasi pembangunan pasar rakyat di Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto FOTO: HUMAS PEMDA KONSEL

Yang mana, lokasi pembangunan pasar rakyat tersebut merupakan milik Pemda Konsel. Yang telah dibeli dari masyarakat setempat melaui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Konsel. Rencana pembangunan pasar rakyat itu akan di biayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan nilai kontrak sebesar Rp. 5,6 Miliyar.

Iklan Pemkot Baubau

“Pembangunan pasar dengan jangka waktu 4 Bulan ini bukan hanya karena proyek semata. Melainkan untuk di jadikan pusat perdagangan dengan sistem yang lebih baik dengan sarana dan prasarana yang lengkap, sesuai keinginan dan kebutuhan masyarakat agar Desa Ambaipua ini bisa lebih berkembang,” ujar Bupati Konsel, H Surunuddin Dangga saat berdialog dengan masyarakat Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto yang hadir di sela-sela kunjungannya di lokasi tersebut.

“Tanah ini telah kita beli melalui APBD termasuk yang ada di Desa Jati Bali. Hal ini agar aman dari kisruh sengketa kedepannya, yang nantinya juga sebagai penopang perdagangan wilayah sekitar, salah satunya memenuhi kebutuhan para wisatawan Desa Jati Bali kedepan ketika pencanangan Desa Wisata mulai berjalan,” terang Surunuddin.

Yang mana, sambung Surunuddin, pembangunan pasar diatas lahan kurang lebih 1,5 HA ini di bawah pengawasan Kejari Andoolo, agar pembangunannya lebih transparan dan bisa di pertanggungjawabkan secara hukum dalam penggunaan anggarannya.

Dimana, lanjut Surunuddin, juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para pedagang dengan meningkatkan omzetnya dan untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Sehingga daerah ini bisa lebih siap berkompetisi di era persaingan global saat ini, sehingga tercipta desa maju dan mandiri.

“Karena untuk memajukan suatu daerah ada 2 (dua) faktor pendukung utama yakni, karena didukung dengan tersedianya produk unggulan dan adanya kawasan jasa yang memadai, dalam hal ini pasar yang di tunjang infrastruktur dan management yang baik,” pungkasnya.

Sedangkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Konsel, Hj Sitti Chadijah menjelaskan bahwa, pasar ini merupakan pengganti pasar yang lama karena pasar yang ada sekarang lahannya sudah tidak mencukupi, di sebabkan jumlah pedagang yang makin banyak dan pertumbuhan penduduk yang tinggi sehingga ketika terjadi hari pasar menimbulkan kemacetan dan sangat sesak, di tambah juga dengan kondisi bangunannya yang sudah tua.

“Ini juga sejalan dengan program Kemenperindag RI untuk merevitalisasi pasar dengan sumber dana dari APBN, dengan syarat pasar sudah diatas usia 25 Tahun dan masih minim sarana dan prasarananya serta mampu menyiapkan luas lahan pengganti minimum 1,5 – 2 HA. Sehingga pasar tersebut kita pindahkan kesini karena memenuhi pra syarat tersebut yang rencana operasionalnya akan di buka setiap hari,” jelas chadijah.

“Pembangunan Pasar rakyat ini di mulai bulan Agustus Tahun 2018 dan akan lebih representatif dengan akses yang mudah, serta lebih nyaman yang di dalamnya tersedia pasar basah dan pasar kering, ruang pendingin (cold storage), WC, ruang pengelola, serta musholah yang akan di kelola oleh Pemda dan Pemerintah Desa terkait retribusinya,” tandasnya.

PUBLISHER: MAHIDIN

Komentar