tegas.co., KOLTIM, SULTRA – Puluhan warga desa Tutui Kecamatan Tinondo, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) protes pekerjaan sejumlah pembangunan infrastruktur jembatan di wilayah mereka karena dalam pelaksanaanya diduga tidak sesuai bestek.
“Pembangunan sumuran box calvert untuk jembatan di desa Tutui seyogiyanya kedalaman minimal 5 meter, tetapi kenyataannya hanya kedalaman 2 meter,”ucap Safaruddin warga desa Tutui.
Pembangunan jembatan di desa Tutui bersumber dari APBD Kolaka Timur tahun anggaran 2016 hingga 2018.
Warga setempat juga menyesalkan pihak kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut, tidak menyiapkan jembatan darurat yang layak untuk menyeberang warga dan anak sekolah.
Hal serupa juga terjadi pada pembangunan jembatan di desa Sanggona, Tawanga, dan desa Pehanggo, Kecamatan Uluiwoi, dimana pada pekerjaan proyek tersebut telah dinyatakan Dipho atau selesai, sementara hasil pekerjaan belum ditimbun.
Menyikapi hal itu, Ketua komisi III DPRD Kolaka Timur, Lili Santri mengatakan, keluhan masyarakat akan ditindaklanjuti kepada instansi terkait.
Dirinya mengakui pekerjaan proyek di Kolaka Timur banyak yang bermasalah.
“Temuan BPK, ada 21 proyek di Kolaka Timur bermasalah,”beber Lili Santri.
Proyek yang bermasalah itu menyalahi bestek dan lainnya pekerjaan telah dinyatakan dipho, namun pekerjaannya belum selesai.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kolaka Timur, Bio Mansur menjelaskan, pembangunan infrastruktur jembatan masih dilanjutkan oleh pihak kontraktor sampai tuntas.
REPORTER: AS LAN
PUBLISHER: T I M
Komentar