tegas.co., MUNA, SULTRA – Masyarakat Kelurahan Walambeno Wite, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) keluhkan Kepala Kelurahannya yang jarang berkantor.
Eko Bowo Santoso, salah satu masyarakat Kelurahan Walambeno Wite mengatakan, sejak menjabat menjadi lurah, Kepala Kelurahan Walambeno Wite tersebut sudah jarang kelihatan berkantor.
Akibatnya masyarakat yang melakukan pengurusan adimistrasipun hingga persoalan yang harus diselesaikan oleh pemerintah tidak berjalan dengan baik.
“Jarang masuk kantor, biasanya kalau masyarakat yang mengurus ini, itu lewat pegawai yang lain, saya juga dulu pernah bermaslah dengan tentangga, masalah hewan ternak, saya telepon pak lurah minta dimediasi, tapi tanggapan pak lurah lain, malah saya disuruh lapor di Kantor Polisi, saya sebagai masyatakat kecewe dengar jawaban seperti itu,”ucapnya kepada tegas.co, Selasa (25/09/2018).
Hal inipun menurut dia, sudah menjadi keluhan masyarakat, olehnya itu ia meminta agar pimpinan lurah Walambeno Wite tersebut segera diganti.
“Kita sayangkan sekali, Kalau jarang masuk kantor ya, legowo saja biar diganti dengan yang sering masuk kantorlah, kasian kita masyarakat yang mengurus apa-apa,”harap dia.
Ia juga tidak mengetahui secara pasti alasan pimpinan Lurah Walambenowite tersebut jarang berkantor. Hanya saja, kata dia, Pimpinan Kelurahan Walambenowite tersebut berdomisili di Ibu Kota Kabupaten Muna. “Saya juga tidak tau, cuman memang dia tinggal di Kota Raha,”ungakpnya.
Lebih lanjut pria yang akrap disapa Mas Eko itupun mengharapkan Pemda Muna tidak menutup mata, serta segera mencarikan pengganti pimpinan lurah Walambeno Wite tersebut.
” Kita juga mengrapkan kepada Pemda Muna untuk segera mencarikan pengantinya, ya minimal penggantinya itu yang tinggal di dekat dekat sini,”harapnya.
Sementara itu, saat tegas.co, mencoaba melakukan penelusuran di Kantor Kelurahan Walambeno Wite Selasa 25/09/2018 sikitar pukul 10:30 Wita. Pintu Kator Kelurahan Walambeno Wite terlihat terbuka, namun tidak ada satu orangpun pegawai yang kelihatan, hanya terlihat tumpukan buku diatas meja salah satu pegawai, sedangkan ruangan kepala Lurah terlihat tergembok.
O D E K
Komentar