Tagar #2019GantiPresiden-Makar atau Persepsi Sekelompok Orang?

Tagar #2019GantiPresiden-Makar atau Persepsi Sekelompok Orang?
Bram Barakatino. FOTO: ODHEK

Oleh: Bram Barakatino

Koalisi Masyarakat Cinta NKRI Sultra itu Nama yang Bagus. Front yang sangat indah jika dimaknai.

Iklan KPU Sultra

Hanya saja, saya berharap itu bukan “Gombal” yang memproduksi Hoax. Takutnya terjebak dalam kesalahan berfikir.

Saya melihat, apa yang sanak saudara saya manifestasikan itu, tentu patut diapresiasi. Bahwa ternyata, mereka juga mencintai kedamaian dan NKRI.

Hanya saja, menurut saya pribadi, mereka kurang cerdas menempatkan rasa cinta itu. Akibatnya ada wajah “ketololan” berfikir disana.

Demi objektifitas, saya rasa patut kita mengedepankan norma dan aturan perundang-undangan sebelum berstatement, apalagi di media masa seperti itu.

Sepanjang pengetahuan saya, belum ada putusan hukum yang lahir dari kajian-kajian ilmiah yang memutuskan bahwa gerakan Tagar 2019 Ganti Presiden itu Makar. Artinya, klaim makar yg digembar gemborkan itu hanya presepsi sekelompok orang tertentu.

Anehkan, presepsi yang menurut saya prematur lalu didaulatkan bahwa hal tersebut mewakili masyarakat Sulawesi Tenggara. Masyarakat yang mana..??

Disisi lain, Somasi yang dilontarkan terbilang extrim bahkan bernuansa ancaman. Tidak akan memberikan sebidang tanah pun di Sultra untuk deklarasi tersebut, emang Sultra ini punya siapa..?? Kan konyol itu.

Mungkin ada baiknya pernyataan itu kembali dicabut, lalu minta maaflah sama masyarakat kembali. Sebab, saya khawatir, pernyataan yang sangat kontrofersi itu akan memicu konflik lalu membahayakan keselamatan mereka pribadi.

Disisi lain, saya rasa, sebagai negeri yang menganut faham demokrasi, kita patut menjunjung tinggi kebebasan berpendapat itu. Andai gerakan tagar 2019 Ganti Presiden itu sudah diklaim makar oleh lembaga berwenang, mungkin patut untuk ditolak.

Hal yang saya bingungkan setelah melihat stetment dari koalisi itu, apakah diantara mereka ada profesor..??
Atau mungkin advokat..??
Pakar hukum tata negara…??

Tiba tiba muncul tuduhan makar.
Dasarnya apa..??

Akhir kata saya sarankan, baiknya mereka shalat Tahajud dulu. Atau shalat Istikhara.
Sebab pengetahuan yang benar itu datangnya dari Allah.

Mungkin setelah lakukan shalat itu bisa ada hidayah yang didapatkan.

Penulis adalah Ketua Aliansi Mahasiswa Pemerhati Hukum (AMPH) Sulawesi Tenggara (Sultra)

Komentar