Angin Puting Beliung Terjang 12 Rumah, Wakil Bupati Kolut Langsung Tinjau Lokasi

Angin Puting Beliung Terjang 12 Rumah, Wakil Bupati Kolut Langsung Tinjau Lokasi
Kapolres Kolut, AKBP Susilo Setiawan bersama pendiri Pesantren. FOTO: ISRAIL YANAS

tagas.co., KOLAKA UTARA, SULTRA – Wakil Bupati Kolaka Utara (Kolut), H. Abbas bersama jajarannya meninjau langsung bangunan rumah dan sekolah Pesantren yang atapnya porak poranda akibat diterjang angin puting beliung di tiga desa, yakni Desa Lametona, Tanggeao dan Mala-Mala, Kecamatan Kodeoha, Kabupaten Kolut, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin pagi (25/11/2018). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir puluhan juta rupiah.

“Kami sudah mendata 11 rumah yang rusak dan satu sekolah Pesantren dan kami juga memberikan bantuan melalui BPBD dan Dinas Sosial Berupa, Terpal, makanan siap saji dan tenda darurat,” ungkapnya, Senin pagi (25/11/2018).

Selain itu, H. Abbas juga meninjau rumah warga yang ada di Desa Lametuna dan Sekolah Pesantren yang terkena angin puting beliung.

“Kami sangat prihatin dengan adanya kejadian Puting Beliung yang merusak dua rumah dan juga sekolahan, kami dari Pemkab Kolut melalui BPBD begitu kejadian langsung tanggap darurat, untuk memberikan bantuan,” ujar dia.

H. Abbas melanjutkan, dirinya pun telah berkoordinasi dengan camat dalam mengatasi cuaca ekstrim saat ini terutama yang ada di daerah pesisir.

“Saya sudah melakukan komukasi dengan camat dan kepala desa agar waspada menghadapi musim yang ekstrim, apalagi adanya potensi gelombang tinggi dan akan berdampak ke rumah warga yang di pesisir itu, agar waspada, apa lagi saat ini angin sangat kencang,” lanjutnya.

Bupati Kolut itu meminta camat dan kepala desa agar segera memberikan informasi jika terjadi sesuatu akibat cuaca ekstrim agar BPBD segera turun ke lapangan. Kepada BPBD Kolut, ia harapkan agar melakukan patroli di daerah-daerah yang masuk rawan banjir maupun longsor.

Sementara itu, dilain waktu pada hari yang sama, Kapolres Kolaka Utara, AKBP Susilo Setiawan, juga melakukan pemantauan langsung kelokasi rumah yang diterjang angin puting beliung.

“12 rumah yang menjadi sasaran amukan angin itu, empat diataranya dalam kondisi rusak berat. Rumah milik Haji Sakka dan Haji Indo Engka warga Desa Lametuna dan Satu Sekolah Pesantren ini, atapnya serta dua ruang kelas dan satu Asrama Putih rubuh, sementara sisanya dalam kondisi rusak ringan,” sebutnya.

Menurut Pengelola Pesantren Meeto, Musliadi menjelaskan, sekitar pukul 21.00 Wita, terdengar angin ribut seperti pesawat terbang yang terbang rendah bersamaan datangnya hujan deras dan padamnya lampu PLN. Saat itu, atap seng sekolah bilik 1 dan bilik 2 Pesantren tiba-tiba terangkat dan terbang, kami panik dan berhamburan keluar rumah dan menyelamatkan diri ke dalam Masjid yang berada di lokasi Pesantren.

“Alhamdulillah semua selamat dan tidak ada terlku sesikitpun,” imbuhnya.

“Kami berharap pemerintah Kabupaten Kolaka Utara untuk membantu meringankan perbaikan atap seng dua bilik yang sementara rusak, untuk mengantisipasi 70 siswa yang sementara ulangan terpaksa ruangan masjid yang dipergunakan sementara waktu,” harapnya.

Pelaksana Tugas (Plt) BPBD Kabupaten Kolut, Iskandar Adnin mengatakan, pihaknya bergerak langsung pada saat kejadian ketika ada informasi adanya rumah rusak akibat terjangan angin puting beliung. Bantuan sementara berupa logistik dan tenda untuk dipergunakan sementara menutup rumah korban.

“Personil masih di lokasi melakukan pengambilan data dan sebagian memberikan bantuan logistik yang dipergunakan sehari-hari,” katanya.

Pihaknya berharap semua stakeholder di jajaran tingkat desa untuk memberikan informasi cepatnya apabila terjadi bencana, apakah banjir bandang, tanah longsor maupun angin puting beliung

KONTRIBUTOR: ISRAIL YANAS
PUBLISHER: SALAMUN SOFIAN