Pembangunan SDM Tidak Jadi Prioritas APBD Buteng 2019, Entah Kenapa?

Berita Utama, Opini1133 Dilihat
Pembangunan SDM Tidak Jadi Prioritas APBD Buteng 2019, Entah Kenapa?
Falihin Barakati. FOTO: DOC. PRIBADI FOR TEGAS.CO

“Aset paling penting dari bangsa Indonesia adalah manusianya. Karena itu, pemerintah tidak hanya memprioritaskan investasi fisik, tapi juga investasi sumber daya manusia dengan terobosan-terobosan kebijakan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang mampu bersaing di dunia internasional” (Ir. Joko Widodo)

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Buton Tengah tahun anggaran 2019 akhirnya telah ditetapkan. Rencana keuangan pemerintah daerah ini ditetapkan sebesar Rp. 620.342.393.400 yang nota kesepahamannya ditandatangani langsung oleh Bupati Buteng Samahuddin yang didampingi oleh Wakil Bupati Buteng La Ntau dan Ketua DPRD Buteng Adam.

Berdasarkan keterangan dari Bupati Buteng yang diberitakan di beberapa media massa, ada tujuh program prioritas dalam APBD Buteng tahun 2019 yaitu: (1) Peningkatan infrastruktur dasar dan interkoneksi antar wilayah; (2) Peningkatan kualitas dan pemerataan pelayanan pendidikan dan kesehatan; (3) Penguatan perekonomian daerah seperti pengembangan agribisnis berbasis produk unggulan daerah (pertanian, perikanan, pariwisata dan investasi); (3) Pembangunan sarana dan prasarana perkantoran; (5) Pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran; (6) Peningkatan kualitas lingkungan hidup; dan (7) Penguatan inovasi daerah dan teknologi tepat guna.

Tujuh program prioritas ini patut diapresiasi karena kesemuanya berorientasi pada pembangunan dan kemajuan daerah. Tetapi di lain sisi, sangat disayangkan salah satu program yang sangat substansial dan sangat berpengaruh bagi kemajuan suatu daerah yaitu pembangunan sumber daya manusia tidak dijadikan program prioritas dalam APBD Buteng 2019.

Jika kita berkaca pada pemerintah pusat, di tengah penggenjotan pembangunan infrastruktur secara nasional ternyata APBN untuk tahun 2019 mengalami pergeseran prioritas dimana pembangunan sumber daya manusia dijadikan salah satu program prioritas. Bahkan RAPBN 2019 yang disampaikan dalam sambutan Presiden RI Joko Widodo di Rapat Paripurna DPR RI menjelang HUT RI ke 73 pada 16 Agustus 2018 lalu mengangkat tema “APBN untuk Mendukung Investasi dan Daya Saing Melalui Pembangunan Sumber Daya Manusia”. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah pusat mampu membaca dan melihat kebutuhan kedepan dimana persaingan akan semakin kompleks dan kompetitif di tengah kemajuan ilmu, teknologi, informasi dan industri sehingga membutuhkan kualitas sumber daya manusia yang mempuni.

Entah kenapa dengan Pemda Buteng, kok tidak menjadikan pembangunan SDM sebagai salah satu program prioritas di APBD 2019. Apakah Pemkab Buteng tidak mampu membaca dan melihat kebutuhan kedepan dimana persaingan semakin kompleks dan kompetitif seperti halnya pemerintah pusat? Ah, mana mungkin. Pemkab Buteng saat ini dipimpin oleh Bupati yang separtai dengan Presiden. Tentu bacaan dan penglihatan kedepan bisa salah satunya didapatkan di internal partai, sehingga dalam menetapkan sebuah program prioritas akan cenderung sinergis dengan pemerintah pusat. Misalnya pemerintah pusat saat ini sedang menggenjot pembangunan infrastruktur, Pemerintah Buteng pun demikian. Pemerintah pusat saat ini sedang memprioritaskan pembangunan SDM, namun pemerintah Buteng tidak demikian. Kok ini tidak sinergis? Ya, entahlah.

Apakah Buteng sudah memiliki SDM yang mempuni? Ah, sepertinya tidak juga. Salah satu buktinya nilai ujian nasional SD dan SMP tahun 2018 di Buteng mendapat posisi paling buncit se-Sultra. Belum lagi begitu banyak bergugurannya putra daerah Buteng di seleksi CPNS tahap seleksi kompetensi dasar dengan sistem CAT kemarin. Sekalipun ini bukan menjadi ukuran baku dan pasti tetapi paling tidak ini menjadi indikator sederhana bahwa kita masih sangat membutuhkan pembangunan SDM.

Apakah Pemkab Buteng masih fokus untuk membangunan infrastruktur? Ya, bisa jadi. Tetapi pembangunan SDM tidak boleh dikesampingkan hanya karena pembangunan infrastruktur. Seakan-akan pembangunan SDM akan mengganggu pembangunan infrastruktur. Padahal pembangunan infrastruktur dan pembangunan SDM bukan dua hal yang harus didikotomikan, tetapi merupakan dua hal yang harus sejalan.

Apakah Pemkab Buteng tidak menganggap penting pembangunan SDM? Semoga tidak demikian. Karena kualitas SDM sangat menentukan bagi kemajuan suatu bangsa terkhusus suatu daerah. Seperti apa yang dikatakan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dalam orasi ilmiahnya pada Dies Natalis ke-55 Universitas Brawijaya pada januari 2018 bahwa pembangunan sumber daya manusia adalah kunci bagi perkuatan momentum dan pemerataan kesejahteraan.

Sepertinya penulis telah kehabisan pertanyaan “apakah”. Lewat tulisan ini penulis berharap kepada pejabat di Buteng baik eksekutif maupun legislatif punya jawaban rasional dan kontekstual terkait alasan mengapa pembangunan SDM tidak dijadikan sebagai salah satu program prioritas di APBD Buteng 2019. Terlepas ada atau tidak adanya jawaban, penulis berharap kedepan di tahun berikutnya pembangunan SDM bisa dijadikan sebagai salah satu program prioritas. Diantara program pembangunan SDM itu antara lain di bidang pendidikan seperti pemberian beasiswa daerah bekerjasama dengan perguruan tinggi, di bidang kewirausahaan seperti pelatihan enterpheuner bagi wirausaha muda, di bidang pertanian seperti pelatihan pemanfaatan teknologi pertanian termasuk inovasi-inovasi di bidang pertanian, dan masih banyak lagi pembangunan SDM di bidang-bidang lainnya untuk mempersiapkakan masyarakat Buteng dalam menghadapi tantangan kedepan yang makin kompleks dan kompetitif.

Oleh: Falihin Barakati. Penulis adalah Pemuda asal Buteng yang aktif menulis di beberapa media massa.