Pesona Tirta Rimba Taman Wisata Alam Yang Terabaikan

Pesona Tirta Rimba Taman Wisata Alam Yang Terabaikan
Wisata Tirta rimba Kota Baubau yang terkesan diabaikan FOTO: LITA

tegas.co., BAUBAU, SULTRA- Eksotisme Alam yang menawarkan tentang indahnya air jatuh setinggi 10 meter dengan lebar 5 meter serta beberapa bebatuan dan saluran yang berundak-undak menyerupai aliran sungai yang jatuh di kolam dengan ukuran 10×7 meter.

Dikelilingi dengan pemandangan alam yang sejuk serta pepohonan rindang ini sangat mempesona dan menarik untuk dikunjungi.

Iklan KPU Sultra

Taman Wisata Alam Tirta Rimba sejak jaman Belanda telah diperuntukkan dengan fungsi sebagai kawasan hutan pelestarian alam ini menjadi tempat wisata favorit di Kota Baubau sejak 2010 lalu.

Beberapa infrastruktur telah dibangun dalam menunjang kedatangan wisatawan dan pengunjung.

Namun saat ini eksotisme Taman Wisata Alam Tirta Rimba yang telah menjadi salah satu tempat wisata favorit di kota Baubau ini nampak terabaikan.

Akses jalan masuk yang rusak dan gapura pintu masuk yang mulai terlihat kotor dan ada beberapa kerusakan menjadi saksi terabaikannya.

Infrastruktur yang juga telah melengkapi terlihat rapuh dan rusak serta tidak ada upaya pemeliharaan.

Hal itu diungkapkan salah satu pengunjung yang enggan menyebutkan namanya kepada awak tegas.co Minggu (20/1/19).

“Meskipun beberapa infrastruktur yang rusak tidak mengurangi masyarakat dan pengunjung yang hadir untuk berwisata atau hanya sekedar mencuci motor,”ucapanya.

Berhubung ini musim hujan dan debit air juga cukup deras membuat masyarakat untuk datang dan menikmati hari libur nya di sini.

Namun yang sangat di sayangkan mengapa tidak ada upaya pemeliharaan, padahal kemarin sudah ada dari Pariwisata yang mulai melakukan perbaikan di tempat ini.

Kata dia, bertentangan dengan KSDA (Konservasi dan Sumber Daya Alam ) kota Baubau yang mengatakan, Tirta Rimba merupakan hutan konservasi dan ini sangat disayangkan berakibat pada kondisi hari ini.

Kepala Resort KSDA  Baubau, Budu Salam saat dikonfirmasi Senin (21/1/19) menjelaskan, air jatuh yang terletak di Kelurahan Kadolomoko, Kecamatan Kokalukuna itu secara geografis terletak antara 04°29′-04°30′ LS dan 122°38′-40 BT yang berbatasan dalam wilayah kota Baubau ini merupakan tempat konservasi untuk pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa liar.

Serta potensi wisata yang indah dan memang sangat baik dan layak untuk di datangi sebagai tempat wisata.

Namun dirinya mengungkapkan tentang Pariwisata dan KSDA yang saling tuding dengan kondisi tempat wisata itu.

Karena itu merupakan milik Kementerian Kehutanan berdasarkan Surat keputusan nomor 440/kpts/Oktober 1994 kompleks hutan seluas 488 ha dalam hal ini KSDA kota Baubau. Apabila pemerintah kota Baubau ingin melakukan perbaikan dan pemeliharaan maka perlu berkordinasi dengan kami pihak KSDA sesuai prosedur.

Sampai hari ini Dinas Pariwisata Baubau belum ada informasi untuk datang dan membahas masalah itu.

Terkait kerusakan dan pemeliharaan infrastruktur dirinya menjelaskan.”Kami sedang menunggu anggaran pemeliharaan dari Kementerian Kehutanan karena kami tidak punya anggaran untuk melakukan pemeliharaan secara individual saat ini,”tutupnya.

PENULIS: JELITA SRI RAHAYU

PUBLISHERT: MAS’UD

Komentar