Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi gempabumi ini berkekuatan M=4,0.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4.75 LS dan 122,91 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 12.6 km arah barat laut Buranga, Kabupaten Buton Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada kedalaman 10 km.
“Dengan memperhatikan lokasi kedua episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Lokal di Pulau Buton,”tulis Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rosa Amelia,S.Si dalam rilisnya, Selasa 29 Januari 2019.
Kata dia, Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Kulisusu, Kabupaten Buton Utara (Butur), dalam skala intensitas II-III MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 14.00 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempabumi susulan.
Salah seorang warga Kulisusu yang ada di sekitar gempa dirasakan bernama Alang mengatakan, guncangan itu lumayan terasa, sebagian warga sempat berhamburan meninggalkan tempat yang berdekatan dengan laut karena kepanikan, namum setelah guncangan itu selsai, mereka memulai aktifitas seperti biasanya.
“Lumayan keras guncangannya, tapi sebagian warga hanya panik sementara, lalu beraktifitas kembali,”ujarnya.
Rosa Amelia mengimbau, agar masyarakat memastikan mendapat informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (inatews.bmkg.go.id atau www.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,”tutupnya.
REPORTER: SRI YANTI PUTRI
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar