“Satu hal yang tidak kalah penting dari pencanganan kampung KB ini, adalah kampung bersinergis dengan program pendidikan, kesehatan, lingkungan dan program sektor lainnya,” ucap bupati dalam pidatonya didepan masyarakatnya, Kamis (31/01/2019).
Arhawi mengatakan, secara khusus, kampung KB dibentuk selain untuk meningkatkan peran serta pemerintah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam memfasilitasi, mendampingi dan membina masyarakat untuk menyelenggarakan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan yang berwawasan kependudukan.
“Melalui kampung KB ini, diharapkan kedepan laporan pelaksanaan program KKBPK, tidak hanya ditujukan kepada OPD pengelola program saja, tetapi juga kepada pimpinan wilayah secara berjenjang. Kalau itu terealisasi maka tidak akan ada lagi kepala desa, lurah, dan camat yang tidak mengetahui pencapaian program ini diwilayahnya,” jelasnya.
Lebih jauh lagi dia mengatakan, hadirnya kampung KB pada desa tersebut, merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga kecil di masyarakat.
Selain itu, sambungnya, kampung KB, yang didalamnnya merupakan program KKBPK memiliki peran strategis yang dapat mempercepat kemajuan suatu bangsa, KB bukan hanya mengatur kelahiran, namun mendorong keluarga memiliki perancanaan lebih baik. Sehingg nantinya, sebuah keluarga dapat hidup sejahtera dan berkualitas.
“Harus disadari bahwa program KKBPK bukan sekedar program pengendalian jumlah anak saja, tetapi lebih dari itu, sebagai program pembangunan keluarga,”ungkapnya.
REPORTER: RUSDIN
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar