Hal ini ia sampaikan, saat menghadiri sekaligus membuka Rapat Koordinasi (Rakor) pemutakhiran Data Pemilih Khusus (DPK) dan Daftar Pemilih Tambahan baru (DPTb) tingkat KPU Konsel pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, yang dihari para Ketua dan Satu orang anggota PPK se Konsel, di salah satu Hotel di Kota Kendari, Kamis (07/02/2019).
“Konsel ini dari dulu saya amati jika mendekati hari H Pemilu suka diterpa isu-isu hangat, namun sampai finish dengan baik,” kata Ketua KPU Provinsi Sultra, Laode Abdul Natsir.
Menurut dia, sebagai penyelenggara Pemilu bila mendapatkan masalah, maka harus mampu keluar dan menyelesaikan masalah itu dengan baik.
Selain itu, kata dia, sebagai penyelenggara Pemilu sebelum mengharapkan peserta Pemilu dan pemilih tertib, maka sebagai penyelenggara harus tertib duluan.
“Kita yang tertib dulu, jangan berharap teman-teman Peserta Pemilu mau tertib atau teman-teman PPS sementara kita belum tertib,” imbuhnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, dirinya berpesan kepada jajaran KPU Konsel dan PPK agar dalam bekerja untuk menyelesaikan tahapan-tahapan Pemilu, maka harus banyak turun ke lapangan. Masalah harus didekati jangan hanya menerima laporan saja alias asal bos senang.
Karena, tambah dia, tugas penyelenggara Pemilu adalah memfasilitasi peserta pemilu dengan pemilih. Hal ini juga sejalan dengan tagline KPU Melayani. Jadi KPU hadir untuk melayani peserta pemilu dan pemilih.
“Jadi kita harus jemput bola, karena keberadaan kita untuk mereperentasikan 2 poin tadi, yaitu peserta pemilu dan pemilih. Tidak ada penambahan suara tidak ada pengurangan suara calon karena itu adalah kejahatan. Perbaiki niat, nawaitu kita betul-betul lahir dari dalam lubuk hati kita yang paling dalam,” pungkasnya.
PUBLISHER: MAHIDIN / SALAMUN SOFIAN