Pasca Melahirkan Ibu Tiga Anak di Butur Ditemukan Gantung Diri di Kamar Mandi

Diduga Akibat Depresi

Pasca Melahirkan Ibu Tiga Anak di Butur Ditemukan Gantung Diri di Kamar Mandi
Suami almahrumah FOTO: S Y P

tegas.co., BUTON UTARA, SULTRA – Neti Irawati Binti La Idi seorang ibu rumah tangga, warga Desa Malalanda, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar mandi rumahnya menggunakan sarung gendongan anaknya, Senin (11/2/2019) sekitar jam 10.00 wita.

Kronologis kejadian itu, sekitar pukul 10.30 wita, tetangga korban, Kamti Binti Jaali (40), menanyakan keberadaan almahrumah kepada Ibu Korban, Wa Dai.

Wa Dai menjawab jika almahrumah tidak berada di tempat. “Ibu korban bilang Neti sedang tidak ada di rumah, dia sudah lama keluar, ikut suaminya ke Ereke,”kata Kamti mengulangan ucapan Wa Dai ibu korban.

Namun, jawaban Wa Dai membuat Kamti heran dan tidak percaya ucapan itu. Pasalnya, dirinya baru saja melihat korban lewat di samping rumahnya.

Pada pukul 10.35 wita, Kamti bersama Wa Dai mencari korban dengan mengecek semua kamar, namun korban tidak ditemukan.

Kamti menaruh curiga saat mengecek kamar mandi yang terkunci. Kamti lalu membuka paksa pintu kamar mandi dengan cara mencungkil menggunakan sendok dapur.

Setelah pintu Kamar mandi terbuka, Kamti bersama Wa Dai melihat korban dalam keadaan tergantung dengan kondisi leher terlilit sarung gendongan milik anaknya.

Kamti lalu berlari keluar rumah dan memanggil ayah korban, La Idi untuk menyampaikan bahwa korban Neti tergantung di dalam kamar mandi rumahnya.

Sekitar pukul 11.00 wita La Idi menurunkan korban dengan cara membuka ikatan sarung gendong yang terlilit pada leher korban. Kemudian korban dilarikan ke Puskesmas Bone Rombo untuk dilakukan pemeriksaan.

Pada pukul 11.30 wita Neti tiba di Puskesmas Bone Rombo. Pihak medis langsung melakukan pemeriksaan.

Setelah dilakukan pemeriksaan Medis korban dinyatakan sudah tidak bernyawa atau telah meninggal dunia.

Suami korban Nazarudin (40) bercerita, pada Januari  2019 lalu korban pernah melakukan hal serupa, namun sempat ditolong.

Korban dapat diselamatkan oleh suaminya lantaran mendengar teriakan. Kemudian membuka tali yang melilit pada leher korban yang mencoba bunuh diri kala itu.

“Kondisi korban (Neti red) setiap harinya dalam keadaan normal, tetapi setelah melahirkan anak ketiganya sekitar Nopember 2018 lalu, korban mulai jarang Istrahat/kurang tidur dan sering gelisah. Saya bawa ke dokter praktek di Ereke, Kecamatan Kulisusu untuk dilakukan pemeriksaan dan Konsultasi. Dokter menyatakan bahwa korban terlalu banyak pikiran dan disarankan untuk banyak Istrahat,”ungkap Nazaruddin kepada tegas.co.

Nazaruddin menambahkan, melihat kondisi perkembangan kesehatan istrinya tak kunjung membaik, kemudian Pada 07 Februari 2019 dirinya membawa korban ke RSUD Buton Utara untuk dilakukan pemeriksaan.

Korban diperiksa oleh Dokter RSUD dr. Kadek Dian Lestari, M. Biomed, Sp.Pd. Suami korban meminta rujukan kepada dokter untuk dilakukan pemeriksaan di Kota Kendari.

“Dokter di RSUD Buton Utara kemudian membuat keterangan rujukan yang ditujukan kepada Dokter Psikiater di Kota Kendari, dengan rencana akan berangkat pada Selasa 12 Februari 2019, hari ini,”hatur suami korban dalam laporan.

Kapolsek Kulisusu Kompol Ahali, SH.MH yang di konfirmasi mengatakan, dugaan sementara korban melakukan tindakan bunuh diri diakibatkan korban mengalami depresi pasca melahirkan anak ketiganya.

Meski demikian, kepolisian setempat menemui keluarga (Suami dan orang tua Korban) untuk menrima musibah atas meninggalnya almahrumah.

Pihak kepolisian juga memberikan santunan guna meringankan pihak keluarga yang ditinggal.

REPORTER: S Y P

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar