Tingkatan Daya Saing Balitbang Baubau Gelar Seminar SIDA

Tingkatan Daya Saing Balitbang Baubau Gelar Seminar SIDA
Suasana seminar SIDA di Kota Baubau FOTO: JSR

tegas.co., BAUBAU, SULTRA – Sebuah seminar peningkatan daya saing melalui Sistem Inovasi Daerah (SIDA) pada Kamis (14/2/19) lalu di Aula Palagimata, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Balitbang menghadirkan dua orang narasumber dari BPP Litbang Kemendagri dan Direktur Kemenristek Dikti.

Inovasi daerah merupakan eksploitasi yang berhasil dari suatu gagasan baru atau dengan kata lain inovasi merupakan proses atau hasil mobilisasi pengetahuan, keterampilan teknologi dan pengalaman untuk menciptakan produk, proses dan jasa baru.

Iklan ARS

Hal tersebut diungkapkan, Dr. L. Saydiman Marto selaku Kabid Pengembangan Inovasi Daerah Pusat Litbang BPP Kemendagri diacara seminar SIDA Baubau belum lama ini.

“Ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan, yaitu, pentingnya inovasi tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik,”cetus Saydiman kepada tegas.co.

Menurutnya, berdasarkan PP Nomor 38 tahun 2017 tentang inovasi daerah adalah semua bentuk pembaharuan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan sasaran inovasi mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan dan peran serta masyarakat dan peningkatan daya saing daerah.

Dengan berinovasi pemerintah daerah dapat efisien dan efektik, dengan data yang terbuka berbasis IT, memiliki SDM dan aparatur yang kompetitif serta pemerintahan melayani dengan partisipatif, sehingga layanan lebih mudah, lebih murah, lebih cepat dan lebih tepat sasaran.

“Maka perlunya membuat pusat jejaring Inovasi daerah yang arsitektur multi layanan, seperti yang telah ada di Kabupaten Seluma, Bangkalan, Ketapang dan Lombok Barat yang  bernama replikasi layanan publik,”ungkap Saydiman.

Aplikasi dengan sistem berbagai pakai ini terintegrasi Pusat Jejaring Inovasi Daerah (Puja Indah) yang diabsorsi dalam praktik baik, dan rencananya akan diterapkan di 50 Kabupaten/kota se-Indonesia.

Komitmen pemimpin dan pemangku kepentingan di daerah diharapkan untuk memantapkan peran dan fungsi Litbang dalam penyelenggaraan pemerintahan guna mewujudkan kota Baubau yang punya daya saing.

Direktur Kemenristek Dikti Ir.M Syahrial Annas menambahkan, tentang pentingnya teknologi dan inovasi dalam mendukung Daya Saing Daerah.

“Bagaimana mengemas produk yang inovatif sehingga daya saing kota Baubau naik,”harapnya.

Kata dia, kita perlu mandiri pangan, Sumber Daya Air Energi dan SDM terutama untuk Putra-putri daerah yang berprestasi wajib untuk mendapatkan pendidikan yang layak,”hatur Syarial Annas.

Di Baubau lanjutnya, juga faktualnya ternyata banyak inovasi terjadi di SKPD yang harus didaftar dan dimasukkan dalam 90 indikator, sehingga diharapkan kota Baubau dapat masuk dalam kompetisi Indeks Daya Saing Daerah yang telah diikuti oleh 70 Kabupaten/Kota dan 12 Provinsi Se-indonesia.

Kepala Badan Balitbang Mustafa Zain  SE, MM mengharapkan, agar kedua narasumber dapat memacu semua piahk, baik Stakeholder, Unsur pemerintah, Birokrasi, Komunitas, Unsur Usaha dan Akademisi untuk mampu berkreasi memanfaatkan sumber daya daerah agar kita optimalkan, sehingga Baubau dapat eksis dan sejajar dengan daerah lainnya.

PENULIS: JSR

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar