tegas.co., BAUBAU, SULTRA – Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi awal gerakan bersih dan perilaku sadar lingkungan.
Kegiatan digelar di Alun-alun Kotamara Minggu (24/2/19) memperlihatkan komitmen pemerintah bersama stakeholder dan masyarakat untuk serius terhadap pengolahan sampah di kota Baubau.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse saat kegiatan ceromial berlangsung.
Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional mengambil tema “Kelola sampah untuk hidup bersih, sehat dan bernilai”.
“Baubau termasuk kota yang perduli dengan sampah, hal ini terbukti dengan penghargaan adipura yang telah empat kali berturut-turut diperoleh pemerintah. Semua itu tentu tidak lepas dari komitmen bersama stakeholder, masyarakat, komunitas dan pelaku usaha,”ungakp Wakil Wali Kota. HPSN juga menjadi pengingat terhadap permasalahan sampah yang ada, tambahnya.
Dimana lanjut Wakil Wali kota, peningkatan jumlah penduduk tingginya konsumsi masyarakat dan rendahnya kepedulian terhadap lingkungan sekitar membuat permasalahan sampah yang makin pelik.
Sehingga membutuhkan solusi perlunya meminimalisir sampah, memilah secara mandiri menjadi salah satu cara untuk mengurangi timbulan sampah di TPS.
“Maka masyarakat secara umum khususnya rumah tangga harus melakukan pemilahan sampah organik dan non organik dengan memanfaatkan, mengolah sampah organik sendiri yang akan memberikan dampak pengurangan sampah ini,”cetusnya.
Selain itu, Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional mengangkat sub tema “Gerakan minum tanpa gelas plastik”. Hal ini juga untuk mengajak semua masyarakat minum dengan Tumbler, sebab meningkatnya sampah plastik yang diakibatkan perkembangan teknologi dan gaya hidup sebesar 16-20% yang menjadi masalah serius untuk ditangani.
“Masalah Sampah plastik ini karena sulit hancur di alam, limbah ini juga menimbulkan pencemaran pada tanah dan air yang berakibat pada rusaknya tatanan ekosistem,”kata Wakil Wali Kota Baubau.
Menyikapi permasalahan ini, pemerintah telah menetapkan 2 Perda kebijakan strategi serta berupaya melakukan pembinaan dan pelatihan melalui sosialisasi yang dibantu oleh PKK kota Baubau.
Penyediaan sarana dan prasarana juga telah disiapkan, meliputi pengadaan komposer dan bank sampah yang telah tersebar di beberapa titik.
“Semoga ini menjadi awal dari kebaikan karena masalah sampah ini juga menjadi masalah kita semua, maka perlu melibatkan dan kerjasama semua pihak dalam mensukseskan gerakan ini seterusnya,”harapnya.
Kegiatan yang melibatkan ribuan orang ini juga memberikan dampak kebersihan yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan yang berlangsung di 9 spot lokasi sejak pukul 06.00 pagi itu.
Acara berlanjut dengan pemberian penghargaan kepada komunitas lingkungan dan deklarasi tumbler oleh seluruh Forkompinda.
PENULIS: JELITA SRI RAHAYU
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar